jpnn.com, JAKARTA - Pakar hukum Saldi Isra telah mengucap sumpah sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Guru besar ilmu hukum di Universitas Andalas (Unand) itu menjadi hakim MK pilihan Presiden Joko Widodo untuk menggantikan Patrialis Akbar.
Saldi memang menjadi hakim MK dari jalur pemerintah. Dia menyingkirkan dua kandidat lain yang dihasilkan tim seleksi calon hakim MK, yakni Wicipto Setiadi dan Bernard L Tanya.
BACA JUGA: Presiden Singgung Magnet Wakatobi di Rapat Kabinet
Banyak kalangan menyebut Saldi menjadi hakim MK pilihan pemerintah karena kedekatannya dengan Presiden Jokowi. Saldi bahkan dipercaya menjadi komisaris utama PT Semen Padang.
Saldi pun tak menampik anggapan itu. "Banyak orang mengatakan saya dekat dengan presiden. Saya kira tidak keliru juga,” ujarnya di kompleks Istana Negara, Selasa (11/4).
BACA JUGA: Novel Baswedan Diteror, Ini Reaksi Pak Jokowi
Meski demikian, pria kelahiran 20 Agustus 1968 itu tetap menegaskan independensinya. "Tapi saya tetap menempatkan posisi independen saya untuk soal-soal yang berkaitan dengan perkembangan ketatanegaraan," katanya.
Saldi tak mau sekadar menyodorkan klaim soal independensinya. “Anda bisa baca tulisan-tulisan saya pada umumnya itu kritis kepada pemerintah," tuturnya.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Dilapori soal Teror ke Novel Baswedan
Sebagai hakim konstitusi yang baru, Saldi berjanji akan bekerja secara total. Apalagi masa jabatannya ke depan merupakan periode krusial, terutama karena 2019 ada pemilu.
Dia mengharapkan semua hakim konstitusi, Sekteratiat Jenderal (Setjen) MK ataupun kepaniteraan memiliki komitmen yang sama untuk mengembalikan kepercayaan publik ke MK. “Tingkat kepercayaan publik kepada MK harus pulih seperti sediakala," pungkas Saldi yang pada hari ini langsung mengikuti persidangan perdana di MK.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Kian Serius Pindahkan Ibu Kota, Nih Buktinya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam