jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo semakin menunjukkan keseriusannya tentang ide pemindahan ibu kota. Kementerian Negara Percencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bahkan sudah menyiapkan kajiannya hingga pada tahap pembiayaannya.
Menteri PPN yang juga Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pun mengisyaratkan soal kajian itu. "Pokoknya ada deh," ujarnya di kompleks Istana Negara, Senin (10/4).
BACA JUGA: Skema Biaya Pindah ke Palangka Raya Lagi Dibuat
Kajian itu juga mencakup daerah yang akan menjadi lokasi ibu kota. Namun, Kalimantan diuntungkan karena bukan daerah rawan bencana gempa.
Hanya saja Bambang belum bersedia memerincinya. Namun, saat ditanya tentang kemungkinan membangun istana negara di bakal ibu kota pemerintahan, mantan menteri keuangan itu langsung menyodorkan jawaban diplomatis.
BACA JUGA: Gerindra: Ini Masalah Konsistensi
"Pokoknya ada pusat pemerintahan, bentuknya istana atau bukan nggak penting. Pokoknya kantor presiden, tempat tinggal presiden dan kementerian-kementerian. Sama seperti di Jakarta sini," tuturnya.
Bambang bahkan menyinggung kemungkinan penetapan pemindahan ibu kota pemerintahan sudah dilakukan sebelum 2019. Hanya saja, dia mengingatkan bahwa prosesnya tidak singkat.
BACA JUGA: Ya, Memang Tepat Ibu Kota Pindah ke Palangka Raya
Menurutnya, 2019 itu baru tahap penetapannya. Sedangkan realisasinya tidak serta-merta.
“Kan tidak mungkin dalam waktu pendek membangunnya. Ini kan membangun kota dari nol. Kami inginnya membangun dari nol, bukan kota yang sudah ada," tegasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kajian Pemindahan Ibu Kota Dikebut, Target Agustus
Redaktur : Tim Redaksi