Saleh Menilai Anies Sengaja Ingin Menjatuhkan Prabowo di Debat Capres

Senin, 08 Januari 2024 – 20:04 WIB
Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Saleh Partaonan Daulay melontarkan sejumlah kritik terhadap Capres 01 Anies Baswedan yang dianggapnya bukan negarawan dalam debat capres Minggu malam (7/1).

Menurut Saleh, eks gubernur DKI Jakarta itu berbicara etika tanpa etika. Merasa paling bermoral, tetapi dari penyampaian pendapat dan kritiknya jauh dari nilai moralitas itu sendiri.

BACA JUGA: Analisis Reza Indragiri soal Debat Capres; Ewuh-pakewuh Menipis, Frontal

Ketua Fraksi PAN DPR RI itu bahkan menilai Anies sejak awal kelihatan menyusun segala premis dan proposisi untuk menjatuhkan Prabowo.

"Kalau menonton secara keseluruhan, orang pasti akan melihat betapa Anies sangat ambisius untuk menjadi presiden. Karenanya, ambisius ingin mengalahkan Prabowo dengan cara yang tidak terhormat," ujar Saleh di Jakarta, Senin (8/1).

BACA JUGA: Detik-detik Prabowo Cuekin Anies Setelah Debat Ketiga Capres, Ini yang Terjadi

Dia menyebut salah satu pernyataan yang tidak terhormat itu adalah ketika dia memberikan nilai 11 dari skala 100 untuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto.

Menurut Saleh, tidak jelas apa tolok ukur yang dijadikan sandaran oleh Anies dalam membeirkan nilai tersebut. Dia mengatakan para pengamat politik dan purnawirawan TNI sekali?p?un tidak ada yang memberikan penilaian seperti itu.

BACA JUGA: Polling Kompas: Ganjar Paling Kuasai Permasalahan & Lugas Menjawab di Debat Capres

"Pak Anies ini tahu apa soal TNI? Apa pernah latihan militer? Apa pernah bertugas menjaga NKRI di dalam dan luar negeri? Apa pernah masuk lumpur bersembunyi untuk menghindari gempuran musuh? Oh ya, pelatihan bidang pertahanan apa yang sudah pernah didapatkannya sehingga merasa yakin memberikan penilaian seperti itu?" tuturnya mempertanyakan.

Anggota DPR RI dari Dapil 2 Sumut itu menyebut ada dua hal pokok yang perlu ditegaskan soal kesalahan penilaian itu. Pertama, Anies Baswedan adalah menteri yang diberhentikan oleh Presiden Jokowi.

"Kenapa diberhentikan? Jawabannya tentu Jokowi yang tahu. Akan tetapi, secara umum, pastilah karena tidak mampu dan tidak dibutuhkan. Nah, bagaimana seseorang yang pernah diberhentikan menilai seorang menteri yang masih aktif dan berprestasi? Sangat tidak tepat dan pasti jauh dari kebenaran," ujarnya.

Kedua, Saleh menyebut Anies itu mantan gubernur DKI yang didukung Prabowo dan koalisi partai lain. Nah, apakah Anies mau kalau Prabowo dan koalisi partai-partai itu memberikan nilai 5 dari skala 100 atas kepemimpinannya di DKI.

Menurut Saleh, Anies pasti tidak mau diberi nilai demikian karena merasa berhasil dan menjadi pahlawan di masa kepemimpinannya. Padahal, katanya, kalau mau jujur banyak kegagalan yang terjadi di Jakarta.

"TKN Prabowo tahu betul soal itu. Dan punya datanya. Bukan data asal-asalan. Namun, TKN Prabowo tidak mau membuka soal itu. Makanya tetap fokus dengan tawaran visi-misi dan program," kata Saleh.

Dia menekankan bahwa selain menteri Pertahanan, Prabowo itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang punya 78 orang anggota DPR RI, 288 anggota DPRD Provinsi, dan 1.970 anggota DPRD Kabupaten/kota se-Indonesia.

Menurut Saleh, keberhasilan itu dibawah komando dan kepemimpinan Prabowo. Dari aspek itu, katanya, tidak ada keraguan atas kapasitas dan kepemimpinan Prabowo.

"Bandingkan dengan Anies. Masuk partai saja enggak berani. Bisanya hanya ?menaiki perahunya partai-partai. Apa itu sebanding dengan Prabowo? Jauh sekali," ucap Saleh.

Oleh karena itu, Saleh meyakini masyarakat bisa melihat semua yang terjadi secara jernih.

"Dengan begitu rakyat bisa menilai siapa yang berjiwa patriot dan kesatr?ia, dan siapa yang ambisius dan hanya cari-cari peluang," ujar Saleh.(fat/jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler