Kepolisian Inggris telah menahan pria bernama Salih Khater, seorang warga Inggris asal Sudan karena dicurigai melakukan serangan teroris di luar gedung parlemen Inggris. Demikian dilaporkan media lokal dan sumber keamanan Eropa.
Kepolisian Inggris meyakini tersangka berusia 29 tahun itu telah dengan sengaja mengendarai mobil ke arah pejalan kaki dan pengendara sepeda yang melukai tiga orang, sebelum menabrak pagar keamanan di luar Gedung Parlemen Inggris selama jam sibuk pada Selasa (14/8/2018) pagi.
BACA JUGA: Selandia Baru Larang Warga Asing Beli Properti
Otoritas Inggris tidak menyebutkan nama tersangka itu sampai mereka melakukan penuntutan secara resmi.
Namun, sumber keamanan Eropa yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Khater berasal dari Birmingham, Inggris tengah, dan tidak diketahui petugas keamanan sebelum insiden itu.
BACA JUGA: PM Tonga Tantang Pemimpin Pasifik Turunkan Berat Badan
Sumber itu menambahkan motif dari terduga pelaku penyerangan juga juga belum diketahui.
Halaman Facebook milik Salih Khater mengatakan dia bekerja sebagai manajer toko, dan pernah belajar di Universitas Sains dan Teknologi Sudan.Â
BACA JUGA: Pekerja Media Paling Cepat Pensiun di Australia
Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid menegaskan bahwa tersangka adalah warga negara Inggris dan bahwa penyelidikan sedang berlangsung. Photo: Tim forensik kepolisian Inggris memeriksa mobil yang terlibat dalam serangan di parlemen Inggris untuk menjelaskan insiden tersebut. (AP: Frank Augstein)
"Saya pikir mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk mengetahui lebih banyak tentang insiden itu dan kami harus tetap berpikiran terbuka tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Javid.Â
"Saya yakin ketika mereka mendapat lebih banyak informasi, mereka akan mampu menjelaskan lebih banyak."
Sajid Javid juga berterima kasih kepada polisi dan layanan darurat untuk kecepatan mereka menanggapi insiden itu dan menangkap tersangka.
Sebelumnya, kepolisian Inggris telah menggeledah apartemen tersangka di Birmingham, serta properti lain di kota itu dan properti ketiga di Nottingham.
Berbicara tidak lama setelah insiden itu, kepala polisi anti-terorisme Inggris mengatakan, tampaknya insiden itu adalah "tindakan yang disengaja" di sebuah situs ikonik dan oleh karena itu diperlakukan sebagai insiden teroris.
Rekaman video menunjukkan mobil membelok ke seberang jalan dan masuk ke jalur keamanan menuju ke parlemen sebelum menabrak pembatas.
Mobil yang terlibat dalam insiden ini telah disingkirkan dan jalur keamanan terbuka seperti biasa.Â
Tersangka, yang belum diidentifikasi secara resmi itu, tidak kooperatif terhadap penyelidik, kata polisi.
Tidak ada orang lain di dalam kendaraan pada saat kejadian dan tidak ada senjata yang ditemukan.
Polisi mengatakan ini menjadi insiden serangan teroris kedua di gedung parlemen dalam kurun waktu kurang dari 18 bulan. Sebelumnya Khalid Masood, 52, menewaskan empat orang di dekat Westminster Bridge pada Maret 2017.
AP/Reuters
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.Â
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jumlah Pemegang Visa Sementara di Australia Semakin Meningkat