Salim Akuisisi Gula Filipina dan Air Mineral

Sabtu, 16 November 2013 – 10:29 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Bisnis grup Salim semakin menggurita. Geliat ekspansi semakin menjadi karena di bawah bendera Indofood, serangkaian akuisisi dilakukan untuk memperkuat sektor makanan dan minuman serta agrikultur dengan nilai investasi hampir Rp 3 triliun.

Direktur sekaligus Corporate Secretary INDF, Werianty Setiawan, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin mengumumkan bahwa Indofood Agri Resources Ltd yang tercatat di bursa saham Singapura perlu mengumumkan aksi korporasi di Singapura tersebut. Sebab kinerja salah satu perusahaan grup Salim yang bergerak di bidang perkebunan itu terkonsolidasi kepada INDF yang tercatat di BEI.

BACA JUGA: Indeks Berbalik Arah

Direktur Eksekutif Indofood Agri Resources Ltd, Moleonoto Tjang, menjelaskan bahwa perseroan secara prinsip telah menyetujui rencana investasi pada salah satu entitas anak yang seluruh sahamnya dimiliki oleh First Pacific Company Ltd (First Pacific). ”Sehingga menjadi sebuah entitas patungan Antara First Pacific dan perseroan (Indofood Agri),” ungkapnya.

First Pacific merupakan pemegang saham mayoritas INDF yang merupakan pemegang saham pengendali perseroan. ”Berdasarkan siaran pers yang diterbitkan oleh First Pacific pada 14 November 2013, entitas patungan akan melakukan investasi saham sebanyak 34 persen di Roxas Holding Inc, perusahaan gula terintegrasi terbesar di Filipina,” terusnya.

BACA JUGA: Penjualan Segmen MPV Masih Dominan

Nilai investasi sekitar Peso 2,47 miliar atau setara USD 57,3 juta (Rp 661,52 miliar). Nilai itu dihitung berdasarkan harga saham Roxas Holding senilai Peso 8 per lembar.

Pada kuartal ketiga 2013, divisi agribisnis grup Indofood menyumbang sekitar 20 persen dari total pendapatan/penjualan INDF senilai Rp 41,28 triliun atau naik 10,5 persen dibandingkan Rp 37,36 triliun pada periode sama tahun 2012. Kontributor utama masih dari Group Consumer Branded Products atas nama PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebagai produsen mie instan dan makanan lainnya sebesar 45 persen.

BACA JUGA: Pegadaian Jadi Agen Remitansi BNI

Belum lama ini Indofood juga mengakuisisi perusahaan mie asal Tiongkok, China Minzhong Food Corporation Ltd yang berbasis di Singapura. Kepemilikan mencapai 543.252.517 saham atau setara 82,88 persen dari jumlah saham diterbitkan. Pada kuartal ketiga 2013 Minzhong memberi kontribusi 1 persen terhadap pendapatan INDF. Akuisisi ini juga dilakukan melalui bursa saham Singapura.

Selain itu Indofood juga memastikan ekspansi ke bisnis air mineral. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mengumumkan akan menakuisisi merek Club dalam menjalankan bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang merupakan bisnis baru grup Salim. Nilai investasi senilai Rp 2,2 triliun dibayai dari pinjaman bank.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim, mengatakan bahwa menindaklanjuti komitmen joint venture dan pendirian entitas patungan untuk memeroduksi dan memasarkan AMDK di Indonesia yang ditandatangani 16 Oktober 2013. ”Perseroan memberitahukan bahwa pada 15 November 2013 salah satu entitas anak perseroan yaitu PT Tirta Makmur Perkasa (TMP) bersama dengan PT Tirta Sukses Perkasa (TSP) keduanya sebagai pihak pembeli telah menandatangani conditional sale and purchase of assets agreement dengan 22 perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha grup Tirta Bahagia (TB),” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/11).
 
TB merupakan perusahaan yang bergerak di industry AMDK dengan merek dagang Club. TB yang berdiri sejak 1987 terdiri atas 22 perusahaan memiliki 19 pabrik. Dalam transaksi ini, TB merupakan pihak penjual. ”Saat ini Club merupakan merek AMDK dengan pangsa pasar terbesar kedua di Indonesia,” terusnya.

Perjanjian dilakukan sehubungan dengan rencana pembelian asset yang terkait dengan manufaktur, pemasaran, dan distribusi serta kemasan produk AMDK. Asset yang akan diambil alih antara lain meliputi tanah, bangunan, mesin, kendaraan, furniture and fixture, inventory, serta merek dagang. Nilai transaksi tersebut sekitar Rp 2,2 triliun dan akan dibiayai dari dana internal dan pinjaman bank.

”Transaksi akan diselesaikan setelah terpenuhinya kondisi-kondisi yang dipersyaratkan, antara lain pelepasan asset sebagai jaminan utang serta diperolehnya semua persetujuan dan izin yang diperlukan oleh pihak penjual dan pihak pembeli untuk melakukan transaksi. Diperkirakan transaksi akan diselesaikan selambat-lambatnya pada akhir kuartal pertama 2014,” paparnya.

Sebelumnya Anthoni mengatakan untuk merealisasikan bisnis barunya ini terlebih dahulu dibentuk perusahaan Patungan atas nama PT Indofood Asahi Sukses Beverage (IASB) bersama dengan PT Asahi Indofood Beverage Makmur (AIBM). Keduanya merupakan entitas baru hasil kolaborasi antara ICBP dengan Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd (Asahi) yang berpusat di Jepang.

Setelah itu dilakukan penandatangan perjanjian joint venture oleh keduanya dengan PT Multi Bahagia (MB). Hasil penandatanganan perjanjian patungan itu disepakati dengan terbentuknya dua entitas usaha baru yaitu PT TSP dengan kepemilikan saham AIBM sebesar 80 persen dan MB sebanyak 20 persen sisanya. Sementara PT TMP dimiliki IASB sebesar 80 persen dan MB kebagian 20 persen. (gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tigerair Mandala Promo Pergi Bayar, Pulang Dibayarin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler