jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Syura PKS Dr. Salim Segaf Aljufri menyampaikan pesan penting peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni 2022.
Dia mengajak seluruh elemen bangsa semua untuk mensyukuri anugerah ke-bhineka-an Indonesia.
Menurutnya, bukan perbedaan-nya yang menjadi fokus kita tapi persatuan untuk mengokohkan keindonesiaan. Bukan perbedaan yang terus kita bicarakan apalagi kita pertentangkan, tapi pemerataan pembangun dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Pancasila memerintahkan kita untuk menghidupkan semangat kebersamaan atau kolaborasi, semangat empati dan kepedulian, serta semangat solidaritas sosial dalam tubuh bangsa ini, insya Allah rasa kebangsaan kita akan semakin kuat sekaligus menjadi modal dasar pembangunan yang berkeadilan," ungkap Dr. Salim Segaf di Jakarta, Rabu (1/6).
Menurutnya, seluruh elemen bangsa bersinergi dan berkolaborasi untuk Indonesia, bukan melakakuan segregasi dan polarisasi.
"Pancasila kita sepakati sebagai titik temu kebangsaan, menyatukan bangsa ini dari perpecahan. Maka Pancasila kita pahami sebagai ideologi pemersatu. Dus semua sikap dan perbuatan yang mensegregasi sehingga terjadi polarisasi, disharmoni, dan disintegrasi di tengah masyarakat jelas bertentangan dengan Pancasila," ungkap Dr. Salim.
Menteri Sosial RI 2009-2014 itu menegaskan Indonesia saat ini belum beranjak dari status berkembang menjadi negara maju dan masih terjebak dalam perangkap "middle income trap".
"Kita juga masih menghadapi banyak masalah yang harus diselasaikan; kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi, pemerataan pembangunan, keadilan sosial dan hukum dan lain sebagainya," terang Dr. Salim.
Dia menegaskan Pancasila harus dipedomani sebagai pemersatu yang menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi dalam melayani dan memajukan Indonesia.
"Indonesia terlalu besar untuk dikelola sendirian. Kita butuh semangat kebersaman dan kolaborasi agar Indonesia cepat maju," katanya.
Salim Segaf mengingatkan sebagai bagian dari bangsa yang majemuk dengan kesenjangan atau disparitas sosial ekonomi yang masih cukup tinggi pemimpin Indonesia harus pandai mengolah rasa kebangsaan, rasa memiliki, rasa kebersamaan, dan rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa.
"Itu semua bisa terwujud jika kita semua punya komitmen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tandas Dr. Salim.(mcr8/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA JUGA: PKS: Jika BBM Bersubsidi Tidak Dibatasi Akan Merugikan Keuangan Negara
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra