jpnn.com - jpnn.com - Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai debat kandicat gubernur DKI Jakarta putaran terakhir pada Jumat (10/2) malam benar-benar berlangsung keras.
Menurutnya, tiga kontestan memanfaatkan debat final semaksimal mungkin untuk menonjolkan program masing-masing sekaligus menyerang pesaing lebih keras. Tujuannya tentu agar setiap pasang calon (paslon) terlihat unggul dibanding pesaing.
BACA JUGA: Anies-Sandi Bikin Jaja Miharja Jatuh Hati
“Ketiga paslon memanfaatkan momentum debat untuk menyampaikan program kerja masing-masing agar bisa dianggap unggul oleh masyarakat pemilih. Mereka menyampaikannya dengan cara yang relatif keras dan saling menyerang antarpasangan calon," ujarnya di Jakarta, Sabtu (11/2).
Masykurudin menjelaskan, berdasar pengamatannya atas proses debat terakhir, setiap pertanyaan dari masing-masing paslon justru dimanfaatkan untuk menyerang kubu lain. Masing-masing calon pun saling kritik soal ide yang ditawarkan.
BACA JUGA: Peluang Satu Putaran Pilkada DKI Terbuka
"Cara menyampaikan jawaban dan merespons juga didasarkan kepada isu yang selama ini menjadi perdebatan publik. Yaitu terkait karakter dan pengalaman yang dinilai secara kritis," ucap Masykurudin.
Bahkan hingga debat memasuki segmen terakhir, kata Masykurudin, masing-masing pasangan calon masih menggunakan kesempatan untuk mengunggulkan program masing-masing sekaligus menyerang lawan. "Jadi pada debat kemarin, ketiga paslon memberikan pesan kepada masyarakat pemilih di akhir sesi secara komparatif," ucap Masykurudin.
BACA JUGA: Sudah Ada yang Terbukti, Masa Pilih yang Belum Teruji?
Meski demikian Masykurudin menilai hal itu masih wajar. Menurutnya, justru debat seperti itu yang menarik karena masyarakat bisa secara utuh memberi penilaian.
"Cara dialektis antarpasangan calon semakin memudahkan masyarakat pemilih Jakarta dalam membedakan ketiganya," tutur Masykurudin.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir Ahok-Djarot Acung Jempol untuk Kinerja KPU DKI
Redaktur & Reporter : Ken Girsang