jpnn.com - JAKARTA- Arpan, mantan pecandu narkotika ini sudah 16 tahun lepas dari jeratan obat terlarang.
Kini, pria berusia 38 tahun itu sedang fokus mengurus usaha servis elektronik di Jalan Babakan III Serpong, Tangerang.
BACA JUGA: Gerindra: Kemenkumham Kecolongan!
Usaha yang dirintisnya sejak tujuh tahun lalu itu sudah menyewa dua kios dan menggaji seorang pegawai.
Arpan mengaku sempat masuk ke jurang narkotika karena pengaruh lingkungan.
BACA JUGA: Ssttt... Ada yang Mau Menjatuhkan AHY dengan Menyasar SBY
Namun akhirnya dia dibawa ke Panti Sosial Pamardi Putra Husnul Khotimah, Serpong, Tangerang untuk direhabilitasi.
"Waktu itu, di samping rehabilitasi, saya diberikan pembinaan keterampilan. Saya ambil pembinaan elektro," tutur Arpan.
BACA JUGA: Inilah Tiga Ormas Berprestasi Versi Kemenpora
Di panti itu, lanjutnya, dia diberikan pengenalan komponen elektro. Kebetulan dirinya hobi mengotak-atik barang elektronik. Panti pun memfasilitasinya.
"Selama sekitar enam bulan saya diberikan pembinaan elektro. Saya dikenalin alat-alatnya seperti apa. Saya waktu itu masih awam banget. Setelah pembinaan saya ikut magang," tukasnya.
Dalam program magang itu, dia mendapatkan tempat magang khusus servis elektro.
Arpan merasa beruntung karena tempat magang itu cukup bagus untuknya berlatih.
Dia akhirnya menghabiskan waktu magang selama tiga bulan. Panti awalnya hanya menginginkan dia magang sebulan.
Tetapi, karena ingin belajar lebih dalam, dia meminta agar ditambah waktu magangnya.
Sampai akhirnya dia mampu bekerja di tempat servis elektro yang menjadi tempat magangnya itu.
Setahun kemudian ia mencoba membuka usaha servis elektro sendiri bersama temannya.
Tetapi, karena kurangnya pemasukan, akhirnya ia menutup usahanya.
Setelah itu ia menjadi instruktur di Panti Sosial Pamardi Putra Husnul Khotimah untuk mengumpulkan modal.
"Dari situ saya kumpulin modal. Alhamdulillah buka usaha lagi dan bisa sampai sekarang. Yang penting ada keyakinan kalau kita bisa sama hobi sih," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Panti Sosial Pamardi Putra Husnul Khotimah, Yayat Duhayat mengatakan, cukup banyak alumni yang sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya.
Karena di samping rehabilitasi, sambung Yayat, pihaknya mempunyai program pembinaan keterampilan.
Tujuannya supaya, ketika para mantan pecandu narkotika selesai masa rehabilitasi, mereka punya pendapatan dan tidak kembali kepada kebiasaan yang dulu.
Saat ini sudah ada 60 orang warga binaan sosial pantinya yang sedang magang di beberapa tempat.
Ada yang di bengkel motor, mobil, servis elektro dan las. Mereka semua tersebar ke beberapa tempat.
"Kami bekerjasama dengan pihak bengkel dan servis itu agar mau menerima mereka magang. Alhamdulillah mereka disambut baik. Bahkan ada mereka juga senang," tutur Yayat.
Dengan adanya magang itu, kata dia, pihaknya akan bisa menilai sejauh mana kemampuan anak-anak binaannya. Pemilik bengkel, instruktur, dan pendamping melakukan penilaian terhadap anak binaan yang sedang magang.
"Program ini cukup efektif. Banyak alumni yang sudah berhasil dengan program ini. Jadi ketika dikembalikan kepada keluarga nanti, anak-anak binaan ini sudah punya skil keterampilan," tandas dia. (uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasabha XI PHDI Agendakan Pembentukan Pengurus 2016-2021
Redaktur : Tim Redaksi