jpnn.com, HO CHI MINH - Pengusaha Vietnam di Kota Ho Chi Minh telah menciptakan mesin beras otomatis untuk dibagikan ke warga miskin dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi virus corona.
Mesin ATM beras ini menyediakan beras gratis selama 24 jam dalam seminggu.
BACA JUGA: Punya Istri Cantik dan Tajir, Pak Guru PNS Malah Menderita Lahir Batin
Pemerintah Vietnam telah memberlakukan social distancing selama 15 hari yang dimulai pada 31 Maret 2020. Kebijakan itu telah membuat sejumlah usaha kecil tutup dan ribuan orang diberhentikan sementara dari pekerjaan mereka.
Salah satunya warga Vietnam, Nguyeh Thi Ly mengatakan suaminya telah kehilangan pekerjaan sejak jaga jarak sosial diberlakukan.
BACA JUGA: Aksi Dua Emak-Emak Curi Beras, Kabur dengan Motor Lawan Arah, Jatuh di Polisi Tidur
Dia mengaku mesin ATM beras ini gratis ini sangat berarti untuk kehidupannya yang sedang mengalami kesulitan.
“ATM beras ini sangat membantu, satu karung beras ini cukup untuk makan satu hari. Kita hanya perlu makanan lain, tetangga kami terkadang memberikan makanan sisa atau kami memiliki mie instan," ungkapknya seperti dilkutip dari New York Post, Selasa (14/4).
Dia mengetahui ATM beras dari internet. Awalnya dia tidak percaya, hingga akhirnya dia datang ke ATM dan mengambilnya secara langsung.
“Saya sangat berharap para sponsor akan terus melakukan ini sampai akhir pandemi," kata Nguyeh yang saat ini memiliki masalah besar lain yaitu harus membayar sewa kontrakan.
Mesin ATM itu menyediakan 1,5 kg beras kepada orang-orang yang membutuhkan. Rata-rata yang mengantre di ATM besar itu ialah pedagang kaki lima serta buruh lainnya.
ATM beras itu digagas oleh seorang pengusaha yaitu Hoang Tuan Anh. Dia adalah pembuat bel pintu cerdas di sejumlah rumah sakit di Ho Chi Minh.
Dia kemudian menciptakan sebuah teknologi untuk mendistribusikan makan. Anh mengatakan, kepada media pemerintah bahwa pihaknya ingin seluruh orang bisa memiliki makanan di tengah kesulitan ekonomi saat in.
ATM beras ini kini didirikan di kota-kota besar lainnya seperti Hanoi, Hue dan Danang.
“Saya menyebut mesin ini sebagai 'ATM beras' karena orang dapat menarik beras dari sana, meyakinkan bahwa masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi mereka kesempatan kedua,” pungkasnya. (mg9/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian