jpnn.com - jpnn.com -Niat baik yang dilakukan motivator, pakar komunikasi, dan penulis buku Aqua Dwipayana bisa menjadi insipirasi dalam berbagi dengan sesama yang kurang beruntung.
Doktor Ilmu Komunikasi jebolan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, itu mendedikasikan royalti dari penjualan bukunya untuk memberangkatkan puluhan orang untuk umrah.
BACA JUGA: Setelah Ayu Ting Ting, Kini Giliran Putrinya
Tak hanya itu, Aqua juga menyantuni anak yatim piatu dan warga miskin.
"Sejak awal, saya memang berniat menyisihkan royalti dari hasil penjualan buku The Power of Silaturahim: Kiat Sukses Menjalin Komunikasi. Niat saya bila penjualannya rembus 100 ribu eksemplar, saya akan berangkatkan 10 orang untuk umrah. Alhamdulillah, ternyata malah lebih dari 30 orang," kata Aqua kepada pers, Senin (9/1).
BACA JUGA: Irfan Hakim Dapat Kemudahan
Dia mengaku lega, niatnya kesampaian setelah kemarin (8/1), 35 orang yang tergabung dalam jemaah umrah The Power of Silaturahim itu berangkat ke tanah suci selama sembilan hari.
Aqua menambahkan itu sebagai wujud syukur sekaligus apresiasi atas respons berbagai kalangan yang membeli buku setebal 300 halaman itu.
BACA JUGA: 99 Jamaah Umrah Belum Bisa Pulang
Dia menjelaskan 35 orang yang mendapatkan “hadiah” umrah itu berasal dari berbagai daerah.
Seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah, saya turut merasakan kebahagiaan mereka yang merasa seperti mimpi bisa berangkat umrah,” ujar Aqua.
Dia mengatakan bukunya itu semula ditulis dan dicetak sebagai salah satu cinderamata bagi para undangan yang menghadiri sidang terbuka disertasinya berjudul Citra Kepolisian Republik Indonesia Dalam Pandangan Pemangku Kepentingan: Studi Kasus Pelayanan Publik Polisi Lalu Lintas Polda Jawa Barat.
Sidang terbuka tugas akhir program di Kampus Unpad Bandung itu digelar pada Jumat, 15 April 2016.
Di luar dugaan, respons para pembaca sangat positif sehingga buku tersebut kemudian diedarkan secara luas dan menembus 100 ribu eksemplar.
Menurut Aqua, hampir seluruh peserta umrah gratis itu terkejut seolah tidak percaya ketika satu per satu dihubungi dan diberi kabar mendapatkan kesempatan ikut umrah gratis.
Mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai honorer, pensiunan pegawai biasa, guru SD, anggota TNI-Polri, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan juru parkir.
“Alhamdulillah, ini kejutan yang sangat mengharukan sekaligus membahagiakan. Saya tiba-tiba mendapatkan telepon yang mengabarkan dapat hadiah umrah dari Pak Aqua Dwipayana yang sebelumnya tidak saya kenal,” ujar Undang Suryaman.
Undang sehari-harinya sebagai juru parkir di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Jatinangor, Jawa Barat, itu ikut bersama 35 anggota rombongan jemaah umrah The Power of Silaturahim.
Sebagai juru parkir, Undang biasa disapa Jack oleh rekan-rekannya dan warga kampus.
Kisah dan kiprah Undang sempat ditulis di rubrik Sosok satu harian nasional pada akhir Oktober 2016.
Sosok lulusan SD di Garut, Jawa Barat, itu menarik karena kegigihannya mewujudkan mimpi yang dia bangun sejak kecil, yakni menyekolahkan anak-anak tidak mampu seperti dirinya.
Undang hanya tamat SD dan tidak bisa melanjutkan ke SMP karena terkendala biaya.
Undang mewujudkan mimpinya itu dengan gigih menyisihkan Rp10 ribu dari Rp50 ribu pendapatannya per hari dari profesinya sebagai juru parkir.
Atas kegigihannya itu, pada 2012, dia mampu mendirikan Taman Kanak-kanak Nafilatul Husna Ataullah dan Taman Pendidikan Al-Qur’an Raudlotul Jannah di Desa Rancaekek Kulon, Kabupaten Bandung.
Sekolah itu diigelar di ruang tamu dan kamar tidur Undang yang sempit. Sebagian lagi diselenggarakan di rumah mertuanya.
Sejak sosoknya diangkat media nasional itu, ada dermawan yang datang membiayai pemasangan keramik untuk lantai yang sebelumnya terbuat dari plesteran semen berlapis karpet lembab.
Ada pula yang menyumbang meja, kursi, buku, komputer, dan peralatan belajar. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Umrah, Kaum Disabilitas Keluhkan Biaya Mahal
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad