SIGLI ACEH- PSAP Sigli boleh dibilang tim "kemarin sore" di kancah tertinggi sepak bola tanah air. Namun, status itu tak menjadikan tim yang kini diasuh Jessie Mustamu itu sebagai tim ayam sayur. Apalagi kalau bermain di kandang sendiri, PSAP sulit ditaklukkan.
Arema ISL sudah merasakannya betapa digdayanya PSAP di depan publik sendiri di Stadion Kuta Asan, Sigli Aceh kemarin. Arema ISL yang tampil ngotot hanya mampu meraih hasil seri 1-1 (0-0). Arema merasa rugi besar dengan hasil seri ini. Begitu pula dengan PSAP Sigli yang merasa rugi tak memaksimalkan banyak peluang gol. Dengan hasil seri ini membuat Arema ISL harus bekerja ekstrakeras lagi pada laga selanjutnya untuk bisa selamat dari degradasi.
Pada laga yang dipimpin oleh wasit Ahmad Suparman itu, tim tuan rumah tampil menggebrak di awal babak pertama. Seme Pierre Patrick dkk dibuat kewalahan dengan serangan PSAP Sigli yang mengandalkan kecepatan Abu Bakar Bah. Pada sepuluh menit pertama, PSAP bahkan tiga kali mengancam gawang Arema ISL yang dikawal oleh Kurnia Meiga.
Menit 5, gelandang PSAP Ikhwani Hasanuddin melepaskan tembakan keras ke arah gawang Arema ISL. Beruntung, tembakan Ikhwani masih melebar ke sisi kanan gawang Meiga. Begitu pula dengan tembakan Indra Gunawan yang masih melebar pada menit 6. Sementara tembakan Abu Bakar menit 7 masih bisa ditangkap Meiga.
Arema ISL yang mengandalkan kecepatan dua pemain sayap Dendi Santoso dan Khusnul Yuli baru bisa lepas dari tekanan setelah sepuluh menit pertandingan berjalan. Peluang pertama bagi Arema ISL terjadi pada menit 11. Herman Dzumafo yang menyisir dari sayap kiri melepaskan umpan silang kepada Dendi Santoso yang berdiri bebas di mulut gawang. Sayang, tembakan first time Dendi masih melambung jauh.
Selang satu menit kemudian, Ferry Aman Saragih juga mendapatkan peluang emas. Sayang, tembakan first time-nya, memanfaatkan crossing Khusnul Yuli dari sayap kanan masih jauh dari sasaran. Sekalipun sama-sama memiliki banyak peluang emas, kedua tim tidak mampu mencetak gol di babak pertama. Hingga turun minum, skor pun tetap 0-0.
Pada babak kedua, PSAP yang tidak ingin malu di depan pendukungnya sendiri langsung tampil menekan sejak menit awal. Baru satu menit pertandingan berjalan, PSAP mendapatkan hadiah penalti setelah bek Arema ISL Johan Ahmad Al Farizie menyentuh bola di kotak terlarang. Camara Sekou yang bertindak sebagai eksekutor pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan membawa timnya unggul 1-0 atas Arema ISL.
Tertinggal 0-1, pelatih Arema ISL, Suharno pun memasukkan darah muda, Firmansyah Aprilianto. Pergantian itu terbilang tepat karena kecepatan Firmansyah menjadi senjata ampuh untuk mengobrak-abrik pertahanan PSAP.
Setelah melewatkan sejumlah peluang, gol yang dinanti itu akhirnya datang di menit 66. Berawal dari umpan panjang yang dilepaskan dari belakang, Sunarto yang lolos dari jebakan offside langsung sprint untuk menyambut bola. Setelah mengelabuhi kiper Fakrurrazi, Sunarto mencetak gol yang mengubah papan skor menjadi 1-1. Itu adalah gol perdana Sunarto untuk Arema ISL musim ini.
Sayangnya, setelah gol Sunarto, Arema ISL sulit untuk menciptakan peluang ke gawang PSAP. Bahkan, PSAP sempat mengancam gawang Arema ISL pada menit 73 lewat heading Abu Bakar Bah. Beruntung, Kurnia Meiga tampil cemerlang sore itu dan mementahkan peluang yang dimiliki pemain PSAP. Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Arema ISL pun mengakhiri laga dengan skor 1-1.
Usai pertandingan, Suharno pun terlihat kurang puas dengan hasil imbang yang diraih timnya. "Saya tidak menyalahkan pemain. Saya marah pada diri saya sendiri. Kenapa sudah saya latih, tapi masih belum bisa tiga poin," ujar pelatih berusia 52 tahun ini.
Mantan pelatih Deltras Sidoarjo ini mengatakan, Arema ISL seharusnya bisa membawa pulang poin penuh, bila melihat banyaknya peluang yang dimiliki. "Tapi bagaimana pun, anak-anak sudah berjuang maksimal di udara yang panas ini. Hasil imbang juga harus kita syukuri. Ini pemberian Tuhan. Apalagi, tidak mudah mencuri poin di kandang PSAP," kata pelatih yang mengantongi lisensi kepelatihan A AFC itu.
Sama halnya dengan Suharno, pelatih PSAP Jessie Mustamu juga mengaku timnya rugi hanya meraih satu poin di kandang. "Dengan hanya tambahan satu poin, niat kita untuk meninggalkan zona degradasi jadi semakin berat," ujar dia.
Ia mengatakan, timnya tidak mampu mempertahankan keunggulan karea ada miskomunikasi di lini belakangnya, sehingga berbuah gol untuk Arema IL. "Kejadiannya sama ketika kita kalah dari Persegres," tandasnya. (muf/abm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Nyalla Putar Piala Suratin
Redaktur : Tim Redaksi