jpnn.com - JAKARTA – Keinginan pemerintah menyamakan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat Pertamina membangun 108 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru.
Khusus tahun depan, Pertamina akan membangun 22 SPBU di kawasan terluar dan pelosok.
BACA JUGA: Mandiri Optimistis Salurkan KUR Rp 13 Triliun
Wadirut Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, pembangunan SPBU dilakukan bersama swasta yang dibantu dengan dana tanggung jawab sosial perusahaan.
Menurut Bambang, biaya pembangunan SPBU tidak mahal.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Bakal Ganti Pesawat Berbadan Lebar
Tetapi, membangun SPBU di kawasan pelosok membutuhkan investasi dalam mobilisasi BBM.
Meski demikian, Bambang tidak bersedia membuka data terkait dengan besar investasi yang dikeluarkan untuk membangun seluruh SPBU.
BACA JUGA: Kini, Penumpang Bisa Pesan Makan di Kereta Lewat Aplikasi
Dirjen Migas Kementerian ESDM Wiratmaja Puja menjelaskan, dari total 108 SPBU, tahun depan akan dibangun 22.
Sedangkan pada 2018 serta 2019 masing-masing 45 dan 29 SPBU. Sisanya dibangun pada 2020.
Seluruh pembangunan SPBU dilakukan badan usaha yang bertugas menyediakan dan mendistribusikan BBM, yakni Pertamina.
Meski demikian, Wirat mengakui bahwa Kementerian ESDM tetap ingin investor yang membangun SPBU dan agen premium minyak dan solar (APMS) di kawasan terluar Indonesia mendapatkan margin yang berbeda dengan perkotaan.
Saat ini, ada ketimpangan volume penjualan bahan bakar yang membuat pertumbuhan pembangunan SPBU di kawasan terpencil lambat.
Nantinya, margin di kawasan pinggiran lebih besar ketimbang di perkotaan. (dim/noe/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batik Air Siap Terbang Ke Australia
Redaktur : Tim Redaksi