PALEMBANG - Tim voli putra Surabaya Samator akhirnya bisa mengecap kemenangan di Proliga 2013. Setelah kalah di seri pertama di Jakarta, Bagus Wahyu dkk akhirnya mendapatkan poin absolut ketika bersua tim kuat Jakarta Sananta Indocement. Dalam laga yang digeber di PSCC Palembang, Sumsel Sabtu (23/2) itu, Samator sukses menang dengan skor 3-1 (25-22, 23-25, 25-18, 27-25).
Hasil tersebut membawa dua arti bagi kedua tim. Jika Samator berhasil memetik kemenangan pertama, Sananta malah sebaliknya. Itu merupakan kekalahan pertama yang dirasakan Joko Murdianto dkk. Di dua partai di Jakarta, Sananta selalu berhasil menjadi pemenang.
Manajer Samator Hadi Sampurno tak kuasa menahan gembira atas kemenangan tersebut. Victory itu diyakini bakal menjadi pendongkrak semangat bagi Bagus Wahyu dkk. Namun, dia juga melihat masih banyak celah yang ditinggalkan anak asuhnya. Di antaranya ialah receive yang belum istimewa.
Hadi bahkan mengatakan jika Sananta sebenarnya bermain lebih baik. Keberadaan para pemain senior seperti Rudi Tirtana dan Ayip Rizal membuat Sananta terlihat lebih matang.
"Tapi anak-anak terlihat kompak. Namun, ada evaluasi besar meski kami sanggup menang," tegas Hadi setelah pertandingan.
Sebaliknya, kubu Sananta mengaku gagal memanfaatkan momentum untuk memetik kemenangan. Absennya setter Adi Suartama dianggap sebagai salah satu penyebab kekalahan pertama tersebut.
"Kalau dilihat, permainan kedua tim sebenarnya relatif seimbang. Kami tak bisa memanfaatkan momentum saja," tegas pelatih Sananta I Nyoman Sudantayana. (jos/mas/jpnn)
Hasil tersebut membawa dua arti bagi kedua tim. Jika Samator berhasil memetik kemenangan pertama, Sananta malah sebaliknya. Itu merupakan kekalahan pertama yang dirasakan Joko Murdianto dkk. Di dua partai di Jakarta, Sananta selalu berhasil menjadi pemenang.
Manajer Samator Hadi Sampurno tak kuasa menahan gembira atas kemenangan tersebut. Victory itu diyakini bakal menjadi pendongkrak semangat bagi Bagus Wahyu dkk. Namun, dia juga melihat masih banyak celah yang ditinggalkan anak asuhnya. Di antaranya ialah receive yang belum istimewa.
Hadi bahkan mengatakan jika Sananta sebenarnya bermain lebih baik. Keberadaan para pemain senior seperti Rudi Tirtana dan Ayip Rizal membuat Sananta terlihat lebih matang.
"Tapi anak-anak terlihat kompak. Namun, ada evaluasi besar meski kami sanggup menang," tegas Hadi setelah pertandingan.
Sebaliknya, kubu Sananta mengaku gagal memanfaatkan momentum untuk memetik kemenangan. Absennya setter Adi Suartama dianggap sebagai salah satu penyebab kekalahan pertama tersebut.
"Kalau dilihat, permainan kedua tim sebenarnya relatif seimbang. Kami tak bisa memanfaatkan momentum saja," tegas pelatih Sananta I Nyoman Sudantayana. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarat Emosi Duo GC
Redaktur : Tim Redaksi