jpnn.com, PAMEKASAN - Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi lokasi tebing longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Pamekasan, Jawa Timur (Jatim), Sabtu (27/2).
Bu Risma, panggilan akrabnya, menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 15 juta kepada masing-masing keluarga korban meninggal dunia akibat bencana itu, Rp 5 juta untuk dua santri korban selamat dan Rp 50 juta untuk Pondok Pesantren An-Nidhomiyah.
BACA JUGA: PPKS: Terima Kasih Bu Risma Telah Mengubah Hidup Saya jadi Lebih Baik
Bu Risma berharap bantuan yang disampaikan pemerintah itu bisa meringankan beban keluarga para korban dan pengasuh pondok pesantren.
"Saya menyampaikan titipan Bapak Presiden (Joko Widodo), beliau ikut berbelasungkawa, dan saya juga menyampaikan santunan kepada keluarga korban dan lembaga ini," kata Mensos di lokasi bencana.
BACA JUGA: Kemensos Serahkan Santunan untuk Ahli Waris Korban Longsor Pamekasan
Mantan wali kota Surabaya yang menjabat dua periode ini juga meninjau titik lokasi longsor di sekitar pondok pesantren, ruang asrama dan tempat belajar santri.
Bu Risma juga berpesan supaya asrama pesantren putri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah yang lokasinya sangat dekat dengan tebing itu dikosongkan dan tidak dibangun lagi, karena khawatir akan muncul kejadian serupa di masa-masa yang akan datang.
BACA JUGA: Peringatan Kewaspadaan: Ada Potensi Puting Beliung, Banjir, dan Longsor
Kondisi curah hujan yang tidak bisa diterka, apalagi dari tahun ke tahun cenderung makin tinggi, maka sebagai upaya antisipasi dini semua masyarakat yang tinggal di lereng bukit agar diingatkan lebih waspada.
"Khusus di pesantren ini sebaiknya tidak dibangun lagi, karena lokasinya sangat dekat bukit. Saya titip kepada pemkab agar warga yang tinggal di lereng bukit diingatkan agar lebih waspada lagi," katanya.
Bu Risma tiba di lokasi bencana di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Madura, sekitar pukul 14.00 WIB.
Bu Risma disambut oleh Sekda Pemkab Pamekasan Totok Hartono, pengasuh pondok pesantren KH Muhedi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, serta sejumlah relawan dari Forum Relawan Penanggulangan Bencana Pamekasan.
Rombongan selanjutnya meninjau sekitar lokasi kejadian, seperti asrama santri putri, gedung kegiatan belajar mengajar pesantren dan fasilitas lembaga di pesantren itu, sebelum akhirnya menyerahkan bantuan.
Usai menyerahkan bantuan, rombongan selanjutnya bertolak ke Jakarta melalu jalur utara Pulau Madura.
Musibah tebing longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah itu terjadi pada Rabu (24/2) sekitar pukul 02.00 WIB.
Lima orang santri putri meninggal dunia pada kejadian itu, dan dua santri lainnya luka-luka.
Di antara kelima santri yang meninggal dunia tersebut, tiga orang berasal dari Jember, Jawa Timur, satu orang dari Kabupaten Sampang, dan seorang lagi berasal dari Kabupaten Sumenep. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy