jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavu?o?lu mengunjungi Jakarta, Selasa (23/12). Dalam kesempatan itu, dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk membahas rencana kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Indonesia tahun depan.
Kunjungan Erdogan itu merupakan balasan atas lawatan Presiden RI Joko Widodo ke Turki pada 2017. "Menurut Retno, kunjungan balasan itu akan jadi momentum untuk menguatkan hubungan bilateral Indonesia dan Turki," kata Retno saat jumpa pers bersama Menlu Mevlüt di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta.
BACA JUGA: Erdogan Tak Berdaya Mencegah Krisis Air, Rakyat Turki Diminta Berkorban
Dalam kesempatan yang sama, Mevlüt ???????mengatakan dua negara kemungkinan akan membentuk Dewan Strategis Tingkat Tinggi sebagai bentuk konkret peningkatan kerja sama bilateral.
Menurut Mevlut, Dewan Strategis Tingkat Tinggi itu kemungkinan akan diresmikan saat Erdogan mengunjungi Indonesia.
BACA JUGA: Erdogan Gagal, Turki Terpaksa Lockdown Total
???????Sejauh ini, rencana pembentukan dewan strategis itu masih dibicarakan oleh menteri luar negeri dari dua negara.
"Kita tengah menjajaki pembentukan High-Level Strategic Council (Dewan Strategis Tingkat Tinggi) yang akan menjadi forum bagi para pemimpin kedua negara untuk membahas secara regular berbagai isu bilateral, regional, dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama," terang Retno usai menghadiri pertemuan bilateral dengan menteri luar negeri Turki.
BACA JUGA: Erdogan Terus Bikin Masalah, Uni Eropa Sudah Sangat Gerah
Kedatangan Mevlüt merupakan kunjungan pertama yang dilakukan menteri luar negeri Turki secara bilateral dalam 15 tahun terakhir.
Kunjungan Mevlüt ke Indonesia juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki yang diperingati pada tahun ini, kata menlu RI.
Dalam pertemuan bilateral antarmenteri luar negeri, Mevlüt dan Retno membahas berbagai peluang kerja sama dan isu di tingkat kawasan serta dunia.
Beberapa persoalan di kawasan yang dibahas dalam pertemuan itu, di antaranya terkait Palestina dan penguatan kerja sama antara Turki dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dari pihak Indonesia, Retno kembali menegaskan pentingnya memperkuat multilateralisme demi menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
"Penting bagi dua negara untuk terus mendukung vaksin multilateral dan memastikan ketersediaan akses yang adil dan merata bagi semua," ujar Retno.
Sementara itu, Mevlüt menyampaikan Indonesia dan Turki sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim saat ini masih menghadapi tantangan Islamofobia -- kebencian terhadap Islam.
"Turki dan Indonesia harus bekerja sama menghadapi tantangan tersebut," kata Mevlüt menegaskan.
Terkait itu, Retno mengatakan Indonesia dan Turki akan bersama-sama memperkuat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) demi menyelesaikan berbagai persoalan di dunia Islam dan kesejahteraan umat.
Di sepanjang pertemuan yang diadakan secara langsung di Kementerian Luar Negeri RI, Mevlüt dan Retno terlihat selalu mengenakan masker dan menjaga jarak. Usai menghadiri jumpa pers, Mevlüt juga terlihat memberi cairan sterilisasi tangan ke menlu RI.
Usai menghadiri pertemuan bilateral, Mevlüt dijadwalkan melakukan kunjungan kehormatan ke Presiden Jokowi. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil