jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menggelar customs visit customer (CVC) di beberapa daerah untuk mengoptimalkan tugas dan fungsi sebagai pendukung majunya dunia industri di Indonesia.
Mereka berdiskusi dengan pengguna jasa terkait kendala proses bisnis dalam bidang kepabeanan, dan mendorong perusahaan melakukan ekspor dengan memanfaatkan fasilitas dari Bea Cukai.
BACA JUGA: Ekspor Perdana Jengkol Pariaman ke Jepang, Bea Cukai: Sejalan Program PEN
Bea Cukai Lampung, Kamis (11/2), mengunjungi PT Sumber Indah Perkasa di Kabupaten Lampung Selatan.
Bea Cukai Lampung juga memberikan penghargaan atas capaian perusahaan sebagai penghasil devisa ekspor terbesar 2020.
BACA JUGA: Bea Cukai Memperkenalkan Fasilitas KITE untuk Dorong Ekspor Nasional
“Kami berharap pelayanan yang diberikan makin baik, dan dengan adanya sistem elektronik dalam pelayanan dan pembayaran pungutan dapat mengefisensi produktivitas ekspor perusahaan,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Lampung Esti Wiyandari.
Bea Cukai Tasikmalaya juga melaksanakan kunjungan ke perusahaan penerima fasilitas KITE IKM di PT Tjiwulan Putra Mandiri dan PT Goenoeng Poetri Lestari, di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (9/2).
BACA JUGA: Asian Games 2018 Adalah Kebanggaan dan Harga Diri Bangsa
Kepala Kantor Bea Cukai Tasikmalaya Indriya Karyadi mengatakan kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan ekspor dana memperkuat sinergi dengan pengguna jasa.
"Bea Cukai akan terus mendorong perusahaan IKM meningkatkan ekspor untuk membantu memulihkan kondisi perekonomian negara. Kami berharap melalui CVC ini kendala terkait ekspor yang dialami dapat diminimalisasi," kata Indriya.
Dalam diskusi, pimpinan dari PT Tjiwulan Putra Mandiri Undang Zarkasih, mengungkapkan kendala yang dialami perusahaannya terkait kelangkaan kontainer.
Selain itu, juga sulitnya mendapatkan space kapal karena jumlah trip kapal yang berkurang selama masa pandemi Covid-19.
Termasuk persoalan ongkos sea way yang meningkat tajam antara 200 sampai 400 persen.
“Kami berharap, kondisi seperti ini mendapat perhatian dari pemerintah, dan kami mengapresiasi fasilitas yang diberikan oleh Bea Cukai yang memudahkan proses bisnis perusahaan kami,” tambah Undang.
Bea Cukai Bitung menyambangi CV Ken Jaya Perkasa di Minahasa Utara untuk memberikan sosialisasi terkait ketentuan ekspor, fasilitas kepabeanan, dan inisiasi direct call dari Pelabuhan Hub Internasional Bitung.
Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan ikan dan hewan laut lainnya yang berorientasi ekspor.
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Julianto Firdaus, berharap kunjungan ini dapat mempererat silaturahmi dengan pengguna jasa sehingga pelayanan yang diberikan dapat lebih maksimal, dan perusahaan melakukan ekspor langsung secara berkelanjutan.
"Yang terpenting, kami terus mengingatkan bahwa seluruh layanan Bea Cukai tidak dipungut biaya alias free of charge," Jelasnya.
Kepala Seksi Perbendaharaan Kantor Bea Cukai Ambon Dwi Yogo Hardiyanto, berkunjung ke CV Mainusu yang memiliki potensi ekspor cengkeh dan buah pala dari Maluku.
Melalui kegiatan ini diharapkan CV Mainusu dapat melakukan kegiatan ekspor dan meningkatan devisa negara, serta membuka ladang usaha untuk petani kebun, agar dapat memajukan perekonomian Provinsi Maluku.
Bea Cukai Kotabaru juga melaksanakan kegiatan CVC ke PT Sebuku Iron Lateritic Ores, di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru.
Berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dari Pulau Laut, Kepala Kantor Bea Cukai Kotabaru, Bambang Lusanto Gustomo, bersama tim melakukan pemantauan pembangunan fisik smelter perusahaan tersebut, sekaligus melihat langsung proses produksi barang ekspor.
“Meskipun di tengah pandemi, kami berharap semua pengguna jasa dapat tetap menjalankan proses ekspor atau impor dengan kemudahan fasilitas yang diberikan oleh Bea Cukai, untuk mendukung program pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional,” ujar Bambang. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy