Sambangi Purwakarta, Kang Emil Ajak Dedi Berkompetisi

Senin, 10 April 2017 – 03:59 WIB
Ridwan Kamil saat mengukuhkan tim relawan Barka di Purwakarta, Jumat (7/4) malam. Mendapat dukungan dari warga Purwakarta agar maju di Pilgub dari jalur independen. Foto: ADAM SUMARTO/Pasundan Ekspress/jpg

jpnn.com, PURWAKARTA - Puluhan relawan yang tergabung dalam Baraya Ridwan Kamil (Barka) Purwakarta mendeklarasikan dukungan kepada Wali Kota Bandung Rudwan Kamil untuk menjadi cagub Jawa Barat.

Saat deklarasi tersebut yang digelar di Wisma Suryo Jalan KK Singawinata Purwakarta, Jumat (7/4) malam, langsung dihadiri Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

BACA JUGA: Teuku Wisnu Dukung Bima Arya Naik ke Level Provinsi

Puluhan pendukung itu menyepakati pengusungan Kang Emil untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Barat pada Pilgub Jabar 2018 mendatang melalui jalur independen.

"Hidup Kang Emil... Kang Emil, Gubernur Jabar," teriak massa menyambut kedatangan Kang Emil di Wisma Soeryo seperti dilansir Pasundan Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Saat Penghuni Gubuk Reyot Makan Steak di Hotel Mewah

Dalam keterangannya usai deklarasi, Emil mengajak Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk berkompetisi dalam ritual politik lima tahunan itu.

Dia berujar, baik dirinya maupun Dedi, masing-masing sudah menyelesaikan kewajiban sebagai kepala daerah. Karena kursi Gubernur Jawa Barat kosong, maka baginya adalah hal yang logis jika mereka berdua berkompetisi.

BACA JUGA: Gerindra Jabar Cari Cagub, DPC Kompak Sebut Satu Nama

“Saya kerjakan apa yang saya kerjakan, keduanya selesai masa tugasnya. Pak Dedi selesai, saya juga selesai, terus kursi gubernur kosong kan, jadi ini mah kaya kompetisi,” kata Emil.

Menurut Emil, banyak daerah di Jabar berinisiatif membuka Posko Barka. Mereka minta dilantik dan dikukuhkan. “Seperti malam ini, Alhamdulillah Barka Purwakarta resmi terbangun. Saya haturkan terima kasih kepada masyarakat Purwakarta atas kepercayaan ini," ujar Kang Emil di hadapan relawan Barka Purwakarta.

Kang Emil lalu berbagi cerita soal kabupaten sempat berjuluk "Kota Tasbeh" tersebut. Kota ini, sebut dia, baginya tidak asing karena leluhurnya merupakan salah satu kyai di pondok pesantren di Purwakarta.

"Di masa penjajahan tempo dulu, kakek saya itu pejuang NKRI di wilayah ini. Namanya Kyai Muhyidin. Sampai mendirikan Ponpes bernama Pesantren Pagelaran. Inilah chemistry saya dengan Purwakarta," ujarnya.

Kepada relawannya, Kang Emil berpesan agar melakukan politik santun menghadapi Pilgub Jabar. "Kita jaga Jabar damai dan akur. Tampilkan politik putih dengan tidak menebar kebencian dan provokasi agar terwujud demokrasi yang sehat," katanya.

Sejauh ini, diakui dia, komunikasi politik terus ia bangun dengan sejumlah parpol. Termasuk mempelajari masuk jalur independen.

Namun kata Emil, ia belum memutuskan apakah majunya dia di Pilgub Jabar menggunakan jalur parpol atau independen. "Dua-duanya ada plus minusnya. Nanti saya lihat mana yang lebih berpotensi," tegasnya.

Untuk saat ini, ia hanya meminta pendukungnya bersikap tenang dengan berpolitik santun. "Ibarat pepatah Sunda, laukna benang, caina herang," ucapnya.

Agenda Ridwan Kamil di Purwakarta dilanjutkan dengan menghadiri acara tabligh akbar yang digelar oleh Majelis Taklim Manhajush Sholihin. Majlis tersebut beranggotakan kader Front Pembela Islam (FPI) Purwakarta. Bermarkas di pertigaan Pasar Rebo, Jalan Kapten Halim. Sebagaimana diketahui, FPI sering melancarkan kritikan pedas dan tuduhan musyrik kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Dalam acara tersebut, Kang Emil terlihat didampingi oleh Syahid Joban selaku Ketua Manhajush Sholihin Purwakarta dan anggota DPRD Jawa Barat Rustandie dari Partai Nasdem.

Sebaliknya, Dedi Mulyadi pada Sabtu (8/3) malah mengunjungi Kota Bandung. Tetapi, kedatangan Dedi sama sekali tidak membahas Pilgub Jawa Barat. Ia hanya menjenguk Muhammad Fahri Assidiqi, bocah berusia 11 tahun pengidap penyakit osteogenesis imperfecta atau kerapuhan tulang.

Sampai di kediaman Fahri di Kelurahan Cipadung RT 02/04, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Dedi terlihat memberikan motivasi bagi anak tersebut agar dapat segera sembuh dari penyakit yang tengah dideritanya.

Selain itu, budayawan Sunda tersebut juga memberikan bantuan biaya pengobatan dan biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Fahri dan ibunya, Sri Astati Nursani (32). “Saya hanya memberikan support saja, untuk pengobatan dan kebutuhan sehari-hari, agar Ibunya bisa fokus merawat Fahri,” pungkasnya.(mas/add/man)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Ridwan Kamil Didukung Barisan Istana


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler