jpnn.com - LYON - Kemenangan atas Rumania pada Senin (20/6), memang membuat Albania menempati peringkat tiga klasemen Akhir Grup A. Namun, mereka belum pasti lolos ke babak 16-besar sebagai salah satu dari empat tim berperingkat ketiga terbaik.
Bukan apa-apa, Albania masih tergantung dari laga di Grup B, C, D, E, dan F. Hanya empat peringkat ketiga terbaik yang berhak lolos ke babak 16-besar menemani juara dan runner-up masing-masing grup.
BACA JUGA: Granit Xhaka Yakin Swiss Bisa Terus Melaju
Meski begitu, pelatih Albania, Gianni De Biasi, tetap langsung menggeber latihan. Selain itu, mereka juga akan menyaksikan laga di grup lain untuk mengetahui posisi siapa yang berhak lolos dan siapa yang tidak.
"Kami langsung menggelar latihan dan memeprsiapkan diri karena kami bisa bermain pada Jumat atau Sabtu. Tentu saja kami berharap menjadi satu di antara empat tim berperingkat ketiga terbaik. Selain latihan, kami akan menyaksikan laga di grup lain untuk mendapatkan kepastian," sebut De Biasi seperti dilansir Uefa.com.
BACA JUGA: Ini Dua Hal yang Membuat Prancis Gagal Kalahkan Swiss
Terlepas dari itu, De Biasi sangat bangga dengan hasil positif melawan Rumania. Keberhasilan itu tak lepas dari kepercayaan diri pemain yang tetap tinggi meski berada dalam posisi terjepit.
"Kami menunjukkan bisa tampil apik melawan tim kuat. Kunci kemenangan kami atas Rumania adalah kami bertahan secara baik dan menunggu mereka kemudian mencari ruang untuk melakukan serangan balik. Ketika Rumania menginstruksikan lini tengah dan belakang ikut membantu serangan, strategi kami berjalan dengan baik," beber De Biasi.
BACA JUGA: Vladimir Petkovic: Kami Pantas Mendapatkan Ini
Kemenangan atas Rumania disebut De Biasi menjadi kemenangan seluruh rakyat Albania, bukan hanya pemain yang dibawa ke Euro 2016.
"Ini merupakan kemenangan rakyat Albania. Fans Albania pasti bangga dengan hasil ini. Tak hanya orang Albania yang tinggal di negaranya, tapi orang Albania di seluruh dunia layak bergembira," pungkas De Biasi. (epr/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalahkan Rumania, Albania Pupus Penantian 68 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi