BATAMKOTA - Ikan dingkis merupakan sajian utama bagi warga Tionghoa dalam menyambut Imlek. Bahkan meski sejak awal Februari harganya terus naik, pembeli ikan yang diyakini membawa keberuntungan ini tak pernah sepi.
Seperti terlihat di Pasar Mitra Raya Batam Centre. Herman, salah satu pedagang mengatakan, ikan dingkis yang ia jajakan selalu laku terjual. "Ikan dingkis biasa saya jual Rp100 ribu per kilogram. Kalau ikan dingkis yang sedang bertelur, harganya bisa Rp200 ribu," ungkap Herman.
Di luar Imlek, harga ikan dingkis hanya Rp25-35 ribu per kilogram. Begitu Imlek, harganya melonjak naik. Namun, tradisi ini tak membuat warga Tionghoa protes. Mereka tetap membeli meski harganya naik berkali-kali lipat.
Arus mudik Imlek mulai terasa ramai di Pelabuhan Domestik Sekupang. Namun peningkatan jumlah penumpang feri tidak seramai tahun sebelumnya.
Syahbandar Pelabuhan Sekupang, Erwin Sjahrizal mengatakan ada penurunan hingga 30 persen jika dibandingkan lonjakan penumpang Imlek 2012. Kondisi ini diduga terjadi karena sebagian warga Tionghoa lebih memilih merayakan Imlek di Batam. "Hampir 30 persen jumlah penumpang menurun," katanya di Pelabuhan Sekupang seperti diberitakan Batam Pos (JPNN Grup), Sabtu (9/2).
Menurut dia, Pelabuhan Domestik Sekupang lebih dominan diminati penumpang untuk keberangkatan tujuan Tanjungbalai Karimun. "Rata-rata penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun,"katanya.
Hal senada dirasakan Kepala Operasi PT Miko Natalia, Ruslan. Ia mengatakan, tahun lalu penumpang selalu memenuhi kapasitas ferry dengan delapan keberangkatan untuk tujuan Tanjungbalai Karimun, namun perayaan Imlek saat ini adanya penurunan penumpang hingga 30 persen.
"Tahun lalu kapasitas kapal 300 penumpang biasanya penuh langsung berangkat bahkan kita menyiapkan kapal tambahan," tutur Ruslan.
Ia menambahkan, selain sebagian besar warga Thionghoa yang lebih memilih merayakan imlek di Batam, penurunan Jumlah penumpang disebabkan karena telah di bukanya Pelabuhan Umum di Harbourbay.
Sementara itu, Kepala Operasi Sea Tech, Amirudin mengakui pelayanan Pelabuhan Domesti Sekupang sudah baik. "Pelayanan kami sudah bagus, tapi karena pelabuhan sudah ada dua jadi penumpang juga terbagi dua," kata Amirudin.
Amirudin mengatakan, penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun turunnya drastis, tapi kalau tujuan Tanjungbatu masih normal. "Dengan adanya pelabuhan HarbourBay, kami sedikit terbantu," katanya.
TNI Bersihkan Vihara
Puluhan tentara dari Kodim 0316 Batam dan Batalyon 134 Tuah Sakti bergotong royong membersihkan sejumlah vihara, sejak Kamis (7/1).
Pantauan Batam Pos di vihara Budi Bakti Windsor, puluhan anggota berseragam lengkap satuan TNI AD dibantu warga sekitar bersemangat membersihkan sudut-sudut vihara yang kotor. Dimulai dari memungut sampah, memotong rumput, hingga menyapu halaman vihara.
Dandim 0316 Batam Letkol Czi Ahmad Rizal Ramdani melalui Kasdim 0316 Mayor Arh Hary Sasono Utomo mengatakan TNI yang dikerahkan sebanyak 90 orang dari Batalyon 134 Tuah Sakti dan KOdim 0316.
“Ini momen yang tepat untuk kita membantu masyarakat. Sasaran kita ada dua tempat ibadah warga Thionghoa. Yaitu di Tuapekong Windsor dan Tiban,” kata Hary.
Hary berharap dengan adanya kegiatan sosial ini dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap anggota TNI. Pasalnya selama ini banyak warga yang menilai anggota TNI adalah sosok yang menakutkan.
“Kita juga merubah pandangan masyarakat. Kalau kita ingin menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Dan diharapkan kegiatan ini tak membuat ada perbedaan lagi,” terang Hary.(cr1/cr22/she)
Seperti terlihat di Pasar Mitra Raya Batam Centre. Herman, salah satu pedagang mengatakan, ikan dingkis yang ia jajakan selalu laku terjual. "Ikan dingkis biasa saya jual Rp100 ribu per kilogram. Kalau ikan dingkis yang sedang bertelur, harganya bisa Rp200 ribu," ungkap Herman.
Di luar Imlek, harga ikan dingkis hanya Rp25-35 ribu per kilogram. Begitu Imlek, harganya melonjak naik. Namun, tradisi ini tak membuat warga Tionghoa protes. Mereka tetap membeli meski harganya naik berkali-kali lipat.
Arus mudik Imlek mulai terasa ramai di Pelabuhan Domestik Sekupang. Namun peningkatan jumlah penumpang feri tidak seramai tahun sebelumnya.
Syahbandar Pelabuhan Sekupang, Erwin Sjahrizal mengatakan ada penurunan hingga 30 persen jika dibandingkan lonjakan penumpang Imlek 2012. Kondisi ini diduga terjadi karena sebagian warga Tionghoa lebih memilih merayakan Imlek di Batam. "Hampir 30 persen jumlah penumpang menurun," katanya di Pelabuhan Sekupang seperti diberitakan Batam Pos (JPNN Grup), Sabtu (9/2).
Menurut dia, Pelabuhan Domestik Sekupang lebih dominan diminati penumpang untuk keberangkatan tujuan Tanjungbalai Karimun. "Rata-rata penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun,"katanya.
Hal senada dirasakan Kepala Operasi PT Miko Natalia, Ruslan. Ia mengatakan, tahun lalu penumpang selalu memenuhi kapasitas ferry dengan delapan keberangkatan untuk tujuan Tanjungbalai Karimun, namun perayaan Imlek saat ini adanya penurunan penumpang hingga 30 persen.
"Tahun lalu kapasitas kapal 300 penumpang biasanya penuh langsung berangkat bahkan kita menyiapkan kapal tambahan," tutur Ruslan.
Ia menambahkan, selain sebagian besar warga Thionghoa yang lebih memilih merayakan imlek di Batam, penurunan Jumlah penumpang disebabkan karena telah di bukanya Pelabuhan Umum di Harbourbay.
Sementara itu, Kepala Operasi Sea Tech, Amirudin mengakui pelayanan Pelabuhan Domesti Sekupang sudah baik. "Pelayanan kami sudah bagus, tapi karena pelabuhan sudah ada dua jadi penumpang juga terbagi dua," kata Amirudin.
Amirudin mengatakan, penumpang tujuan Tanjungbalai Karimun turunnya drastis, tapi kalau tujuan Tanjungbatu masih normal. "Dengan adanya pelabuhan HarbourBay, kami sedikit terbantu," katanya.
TNI Bersihkan Vihara
Puluhan tentara dari Kodim 0316 Batam dan Batalyon 134 Tuah Sakti bergotong royong membersihkan sejumlah vihara, sejak Kamis (7/1).
Pantauan Batam Pos di vihara Budi Bakti Windsor, puluhan anggota berseragam lengkap satuan TNI AD dibantu warga sekitar bersemangat membersihkan sudut-sudut vihara yang kotor. Dimulai dari memungut sampah, memotong rumput, hingga menyapu halaman vihara.
Dandim 0316 Batam Letkol Czi Ahmad Rizal Ramdani melalui Kasdim 0316 Mayor Arh Hary Sasono Utomo mengatakan TNI yang dikerahkan sebanyak 90 orang dari Batalyon 134 Tuah Sakti dan KOdim 0316.
“Ini momen yang tepat untuk kita membantu masyarakat. Sasaran kita ada dua tempat ibadah warga Thionghoa. Yaitu di Tuapekong Windsor dan Tiban,” kata Hary.
Hary berharap dengan adanya kegiatan sosial ini dapat mengubah pandangan masyarakat terhadap anggota TNI. Pasalnya selama ini banyak warga yang menilai anggota TNI adalah sosok yang menakutkan.
“Kita juga merubah pandangan masyarakat. Kalau kita ingin menjalin silaturahmi dengan masyarakat. Dan diharapkan kegiatan ini tak membuat ada perbedaan lagi,” terang Hary.(cr1/cr22/she)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasok 60 Ton Sawit Per Hari ke Sumut
Redaktur : Tim Redaksi