Sambut Indonesia Emas 2045, Timothy Ivan Memotivasi Mahasiswa UAJY Jadi Pemimpin Masa Depan

Sabtu, 20 Agustus 2022 – 07:46 WIB
Founder Komunitas Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KOMUTASI FH UAJY) Timothy Ivan Triyono memberikan motivasi kepada 345 mahasiswa baru FH UAJY tahun ajaran 2022/20223 dalam acara inisiasi fakultas pada Jumat (19/8/2022). Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi, yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen dalam usia produktif (15-64 tahun).

Sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

BACA JUGA: Pakar Nilai Politik Gagasan ala KIB Bakal Hasilkan Pemimpin Berkualitas

Merespons hal tersebut, Founder Komunitas Antikorupsi Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (KOMUTASI FH UAJY) Timothy Ivan Triyono memberikan motivasi kepada 345 mahasiswa baru FH UAJY tahun ajaran 2022/20223 dalam acara inisiasi fakultas pada Jumat (19/8/2022).

Timothy Ivan berpesan kepada mahasiswa FH UAJY untuk memanfaatkan momentum perkuliahan dengan baik dengan cara fokus dan tekun belajar bukan hanya akademik saja, akan tetapi juga belajar berorganisasi, bergaul dengan berbagai komunitas, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, melatih kepemimpinan, dan memperluas networking dan lainnya.

BACA JUGA: Jazuli Juwaini Bicara Makna Kemerdekaan: Jembatan Emas Mewujudkan Indonesia Sejahtera

Hal ini dilakukan agar mahasiswa tersebut bisa menjadi lulusan yang berkualitas dan di masa yang akan datang ia bisa memetik hasilnya dengan baik.

“Orang yang tidak banyak membaca, pasti tidak banyak tahu. Orang yang tidak banyak tahu, tentu sangat dekat dengan kebodohan. Dan, kebodohan ini sangat dekat dengan kemiskinan,” kata Timothy Ivan.

BACA JUGA: HKTI Puji Keberhasilan Indonesia Mendapat Penghargaan IRRI

Menurut Timothy, jika selama kuliah, para mahasiswa tidak fokus dan tekun serta menutup diri, mereka bakal sulit meraih cita-cita dan menjadi orang yang sukses.

“Bangku kuliah itu penting. Sebab, bangku kuliah adalah salah satu tempat belajar terbaik. Akan tetapi, di luar bangku kuliah, juga ada banyak tempat belajar terbaik, yaitu sekolah kehidupan dan sekolah penderitaan,” ujarnya.

Timothy mengatakan dalam dunia kerja, setiap perusahaan, tak hanya mencari lulusan yang pandai akademik saja, namun perusahaan juga membutuhkan lulusan yang memiliki kualitas dalam berkomunikasi, jujur, kemampuan bekerja sama dengan tim bagus dan kemampuan interpersonalnya bagus.

Kemudian, etos kerjanya baik, motivasi yang tinggi, mampu beradaptasi, berkepribadian ramah, percaya diri, nilai IPK minimal 3.0, sopan, kreatif dan lainnya.

Atas dasar tersebut, Timothy pun meminta para mahasiswa UAJY untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan terus mengasah keterampilan baik soft skill maupun hardskill yang dimilikinya dengan baik selama masa kuliah.

Sebab, soft skill merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan seseorang untuk bekerja.

Timothy menjelaskan setidaknya ada lima keterampilan dasar yang harus dimiliki para mahasiswa UAJY. Pertama, mempunyai comunication skill yang bagus.

“Seorang dengan keterampilan komunikasi yang baik pasti mampu mengolah informasi yang diperolehnya dengan baik, baik lisan maupun tulis. Komunikasi adalah kunci dari sendi kehidupan,” katanya.

Kedua, kata Timothy, keterampilan people management. Seseorang yang memiliki keterampilan ini, biasanya mampu mengelola organisasi atau perusahaan dengan terstruktur, efektif, dan rasional.

“Taruhlah orang yang tepat di posisi yang tepat. Jangan sampai kita salah pilih orang, kalau salah, nanti kita ikut jatuh," katanya.

Ketiga, lanjut Timothy, keterampilan problem solving and critical thingking.

“Keempat, memiliki kreativitas serta memiliki kognitif. Terakhir, selain memiliki soft skill, lulusan UAJY juga harus memiliki kemampuan khusus yang harus dimiliki oleh setiap individu untuk mendukung dalam melakukan pekerjaan atau hard skill," ungkapnya.

Menurut Timothy, mahasiwa juga harus memiliki kemampuan hard skill sebagai modal untuk masuk ke dunia kerja. Yakni, kemampuan menjadi marketing bagi diri sendiri.

“Apa kelebihan yang kalian punya. Itu yang harus ditonjolkan. Contohnya, Mas mau melamar kerja di tempat saya, tetapi Mas enggak memberi tahu kelebihannya apa, mana bisa saya tahu apa kelebihan Mas,” katanya.

Selain itu, lanjut Timothy, mampu menguasai IPTEK. Ketiga, mampu beracara di persidangan.

“Kalau kalian jadi lawyer, kalian harus tahu dan memahami bagaimana tata cara dan beracara di persidangan, mampu menyusun sebuah dokumen hukum. Kelima, menguasai medan pertempuran. Terakhir, mampu menempatkan diri," paparnya.

Sebagai alumnus UAJY, Timothy bersama alumni lainnya tentu memiliki tanggung jawab untuk menjaga nama baik almamater.

Salah satunya dengan memberi motivasi dan pengalaman serta menjembatani para mahasiwa dengan dunia kerja melalui program magang.

“Saya ingin mencoba menjadi fasilitator atau pembantu bagi adik-adik kita yang ingin mendapatkan kesempatan magang. Sebab, berawal dari maganglah, adik-adik kita bisa menjadi sosok yang siap kerja dan siap pakai di masa yang akan datang,” kata Ivan.

Sementara itu, Ketua BEM FH UAJY Rivaldo Bastanta Singarimbun mengapresiasi kehadiran dan wejangan dari para alumni.

Dengan kehadiran dan wejangan tersebut, tentu akan menambah motivasi para mahasiswa dalam mengejar cita-cita dan menggugah emosi kekeluargaan antara alumni dengan mahasiswa di UAJY.

“Kita tidak ada batasan angkatan berapa, angkatan berapa, tetapi kita ini satu keluarga. Kami menganggap alumni ini bagian dari FH," katanya.

Selanjutnya, terkait dengan materi pengenalan dunia kerja, kata Rivaldo Bastanta, akan menambah dan memperluas wawasan baru, sehingga pemikiran para mahasiswa akan lebih terbuka.

“Dengan demikian, nantinya mereka tidak merasa di zona nyaman (sebagai mahasiswa) aupaya mereka lebih eksplore lagi keluar (wawasannya), dan mereka lebih peka lagi dan membuka cakrawala mereka bekerja,” kata Ivan.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler