JAKARTA - Menghadapi Lebaran tahun ini, PT Merpati Nusantara Airlines akan menambah frekuensi penerbangan. Itu dilakukan mengantisipasi melonjaknya penumpang yang menggunakan transportasi jalur udara untuk mudik Lebaran. "Lebaran tahun ini kita akan menambah frekuensi penerbangan, kita akan melayani semuanya," ujar Direktur Utama Merpati Rudy Setyopurnomo di Jakarta, Senin (1/7).
Mengenai rute mana saja yang akan di tambah, Rudy belum menjabarkan secara detail. Selain itu, pihaknya juga akan mendatangkan 40 pesawat baru hingga tahun 2014 nanti. "Kita sudah siapkan dana untuk itu," tutur Rudy.
Untuk tahap pertama, kata Rudy, akan didatangkan 20 pesawat tahun ini. "Langkah ini sejalan dengan rencana perseroan menambah lima rute baru di kawasan Indonesia Timur, termasuk di dalamnya NTT dan Jayapura pada tahun ini," jelasnya.
Untuk mendatangkan pesawat baru itu, Merpati menyiapkan dana USD 240 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun. "Kita lagi gencar-gencarnya meningkatkan ekspansi bisnis hingga tahun depan. Kita akan menambah 40 pesawat baru. Investasinya satu pesawat mencapai USD 6 juta," ujar Rudy di Jakarta, Senin (1/7).
Pengadaan pesawat ini, lanjut Rudy, guna mendorong pertumbuhan kinerja perseroan. "Dalam jangka panjang kami akan menambah rute hingga 500 kabupaten dan kecamatan yang tersebar di Indonesia. Ini juga seiring Merpati mengubah utangnya menjadi saham. Saat ini, proposal tersebut sudah sampai di Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Ditargetkan, proses PPA dapat selesai awal Juli ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Humas Merpati Akhmad Zulfikri menolak bila pihaknya dikatakan sengaja menelantarkan penumpang dari Selayar ke Makassar. Menurutnya tidak terangkutnya semua penumpang semata-mata demi keselamatan.
"Tidak diangkutnya seluruh penumpang karena water way landasan basah, untuk itu kita mementingkan safety first terlebih dulu," papar pria bersapaan Fikri ini saat dihubungi JPNN, Senin (1/7).
Fikri juga meluruskan data penumpang yang terangkut, dari 40 penumpang, pihaknya telah menerbangkan 26 penumpang. Sementara untuk penumpang yang tidak terangkut, Merpati akan bertanggung jawab."Mengenai ganti rugi, itu tergantung penumpang, kalau mau di-refund (kembalikan uang) kita akan lakukan, kalau mau di re-schedule (jadwal penerbangan ulang) juga bisa," terangnya.
Fikri juga menegaskan bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan ataupun mengutamakan penumpang berdasarkan jabatan. "Kami tidak melihat itu, kita lakukan itu karena berdasarkan unsur keselamatan," tutur Fikri.
Sebelumnya, anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Intje Langke menyesalkan sikap maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan alasan cuaca, Merpati membatalkan sepihak dengan calon penumpangnya.
Intje mengatakan, dengan keputusan ini beberapa calon penumpang Merpati terlantar, meskipun mereka sudah terdaftar boarding yang akan memberangkatkan dari Selayar ke Makassar. (ers)
Mengenai rute mana saja yang akan di tambah, Rudy belum menjabarkan secara detail. Selain itu, pihaknya juga akan mendatangkan 40 pesawat baru hingga tahun 2014 nanti. "Kita sudah siapkan dana untuk itu," tutur Rudy.
Untuk tahap pertama, kata Rudy, akan didatangkan 20 pesawat tahun ini. "Langkah ini sejalan dengan rencana perseroan menambah lima rute baru di kawasan Indonesia Timur, termasuk di dalamnya NTT dan Jayapura pada tahun ini," jelasnya.
Untuk mendatangkan pesawat baru itu, Merpati menyiapkan dana USD 240 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun. "Kita lagi gencar-gencarnya meningkatkan ekspansi bisnis hingga tahun depan. Kita akan menambah 40 pesawat baru. Investasinya satu pesawat mencapai USD 6 juta," ujar Rudy di Jakarta, Senin (1/7).
Pengadaan pesawat ini, lanjut Rudy, guna mendorong pertumbuhan kinerja perseroan. "Dalam jangka panjang kami akan menambah rute hingga 500 kabupaten dan kecamatan yang tersebar di Indonesia. Ini juga seiring Merpati mengubah utangnya menjadi saham. Saat ini, proposal tersebut sudah sampai di Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Ditargetkan, proses PPA dapat selesai awal Juli ini," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Humas Merpati Akhmad Zulfikri menolak bila pihaknya dikatakan sengaja menelantarkan penumpang dari Selayar ke Makassar. Menurutnya tidak terangkutnya semua penumpang semata-mata demi keselamatan.
"Tidak diangkutnya seluruh penumpang karena water way landasan basah, untuk itu kita mementingkan safety first terlebih dulu," papar pria bersapaan Fikri ini saat dihubungi JPNN, Senin (1/7).
Fikri juga meluruskan data penumpang yang terangkut, dari 40 penumpang, pihaknya telah menerbangkan 26 penumpang. Sementara untuk penumpang yang tidak terangkut, Merpati akan bertanggung jawab."Mengenai ganti rugi, itu tergantung penumpang, kalau mau di-refund (kembalikan uang) kita akan lakukan, kalau mau di re-schedule (jadwal penerbangan ulang) juga bisa," terangnya.
Fikri juga menegaskan bahwa pihaknya tidak membeda-bedakan ataupun mengutamakan penumpang berdasarkan jabatan. "Kami tidak melihat itu, kita lakukan itu karena berdasarkan unsur keselamatan," tutur Fikri.
Sebelumnya, anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Intje Langke menyesalkan sikap maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan alasan cuaca, Merpati membatalkan sepihak dengan calon penumpangnya.
Intje mengatakan, dengan keputusan ini beberapa calon penumpang Merpati terlantar, meskipun mereka sudah terdaftar boarding yang akan memberangkatkan dari Selayar ke Makassar. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Tegaskan Tak Menelantarkan Penumpang
Redaktur : Tim Redaksi