Sambut Raja, 50 Penari Masih Anak-anak, Alasannya...

Sabtu, 04 Maret 2017 – 07:29 WIB
Sebanyak 50 penari cilik melakukan latihan Tari Pendet yang akan dipentaskan dalam penyambutan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud yang datang ke Bali, Sabtu (4/3). Foto: Agung Bayu/Bali Express

jpnn.com - jpnn.com - Kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud di Bali, Sabtu hari ini (4/3), akan disambut tari pendet oleh 50 penari cilik.

Gladi resik sudah dilaksanakan di Balai Banjar Kelod Renon, Jumat kemarin (3/3).

BACA JUGA: Kamar Sang Raja Bertarif Rp 110,5 Juta

“Sejauh ini, melihat penari adalah anak-anak Sekolah Dasar, tata gerakan sudah cukup bagus dan siap dipentaskan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Bratha yang dijumpai di sela peninjauan gladi.

Pihaknya mengungkapkan, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika ingin memberikan kesan terbaik, mengingat ini adalah kunjungan Raja Arab Saudi yang pertama.

BACA JUGA: Rombongan Raja Salman Dijaga Enam Kapal Perang

Penyambutan ini merupakan perpaduan antara penari yang berasal dari Sanggar Tari Sawitri dan Sekaa Gong Werdhi Kencana, Banjar Kelod Renon.

Ditanya mengenai pakian tari, Dewa Beratha mengaku akan tetap bertahan sesuai dengan pakem tari pendet yang asli, termasuk penggunaan pakian.

BACA JUGA: Sang Raja, Silakan Menikmati Pulau Dewata

Karena tari ini merupakan ciri khas Bali dalam menyambut tamu-tamu besar. Untuk mencegah muncul adanya kesan menunjukkan aurat, karena hal ini sangat sensitive, maka dipilih penari yang masih anak-anak. Umurnya berkisar antara 7 hingga 9 tahun.

Di lain pihak, Pimpinan Sanggar Sawitri, Ni Ketut Suwitri mengaku sangat bahagia menerima mandat ini.

Pihaknya mengaku tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam latihan. Karena anak-anak sanggar sudah sering latihan dan siap dipergunakan kapan saja.

Namun, pihaknya merasa iba ketika banyak penari sanggar yang tidak bisa ikut karena keterbatasan kuota penari.

Selain itu, Made Suweca yang juga Pembina Tabuh, Sekaa Gong Werdhi Kencana menjadikan ini suatu kehormatan ketika dipercayai Pemprov Bali sebagai pengiring tabuh dalam event sebesar ini.

“Tak jauh berbeda dengan Suwitri, pihaknya mengaku tidak kesulitan, karena materi yang ditampilkan sering digunakan untuk acara ngayah di pura yang ada di Desa Renon,” tutupnya, seperti diberitakan Bali Express (Jawa Pos Group). (gus/yes)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesan Yenny Wahid Bertemu Raja Salman


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler