Benda yang mirip bom itu berupa dua botol bir berukuran 600 ml berisi paku, dua baterai kering dan kabel listrik sekitar 40 cm. Benda tersebut di letak di samping gereja dan ditemukan oleh seorang jemaat gereja.
Proses evakuasi bom sempat bermalam menunggu kehadiran tim penjinak bahan peledak (jihandak) Brimob Poldasu Datasemen Pemetangsiantar, hanya police line dipasang pada areal temuan benda mencurigakan tersebut.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, penemuan benda tersebut berawal saat Camat Ronggur Nihuta, Krimson Manalu mendapat pesan singkat dari seseorang pada Jumat (28/12) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Pesan yang dikirim orang tidak dikenal tersebut memberitahukan adanya bom yang diletakkan di areal gereja.
Mendapat SMS itu, Manalu menelepon seorang warga untuk mengecek informasi itu. Benda dimaksud ditemukan. Bentuknya beberapa botol kaca kemasan 600 mililiter dan di dalamnya terlihat seperti berisi paku dan baterai. Kondisinya berdiri dan terletak di samping gereja.
“Saya langsung menelepon aparat kepolisian. Polisi yang datang langsung memasang garis polisi di sekitar lokasi,” katanya.
Kapolres Samosir AKBP Donny SH Damanik saat ditemui di ruang Rupatama Mapolres Samosir membeberkan, informasi ditemukan benda mirip bom itu disampaikan kepada Camat Ronggur Nihuta, Krisman Malau. Setelah itu, informasi beredar ke kepolisian dan ke Pemkab Samosir.
“Mendapatkan laporan ada benda mencurigakan mirip bom di gereja katolik, pihak Polres Samosir meminta tim penjinak bahan peledak (jihandak) Poldasu, dan tiba pada Sabtu (29/12) pagi dan langsung melakukan tindakan penjinakan,” katanya.
Donny membeberkan, pihak Jihandak yang tiba di lokasi langsung mengangkat benda tersebut dan memeriksanya. Ternyata, dari hasil pemeriksaan benda dan setelah didisposal tim Brimob siang kemarin, diketahui benda tersebut tidak memiliki daya ledak.
“Sekali lagi ditegaskan bahwa benda itu bukan bom. Diimbau kepada masyarakat Samosir untuk tidak panik dan tetap berhati-hati. Bila menemukan benda mencurigakan langsung laporkan ke Mapolres Samosir,” imbuhnya didampingi Asisten I Pemkab Samosir Ombang Siboro.
AKBP Donny Damanik menyatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku yang meletakkan benda mirip bom rakitan di gereja di Gereja Katolik St Yoseph di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggur Nihuta. Ada beberapa saksi sudah dimintai keterangan.
“Ada warga yang sudah dimintai keterangan. Tetapi keterangan yang diperoleh belum mengarah kepada pelaku. Kita masih intensifkan penyelidikan,” kata Donny.
Ketika disinggung apa motif dari benda yang mirip bom itu, Kapolres enggan berspekulasi, apa motif dan siapa yang bermain isu bom tersebut. “Hasil penyelidikan yang menentukan apa motif pelaku,” sebutnya.
Lebih lanjut, Donny didampingi sejumlah tokoh agama meminta warga warga tetap tenang. Pasalnya, kepolisian bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD) di Kabupaten Samosir, tokoh masyarakat dan tokoh agama sudah melakukan pertemuan dan mengeluarkan pernyataan bersama agar masyarakat tidak resah.
Sementara itu, Ketua Tim Jihandak Poldasu Heri mengatakan bahwa benda yang diduga bom adalah merupakan botol, paku, batre dan kabel tetapi tidak ditemukan detonator dan pemicunya sehingga dipastikan benda itu tidak dapat meledak. (mag 20)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2013, Kalsel Diserbu Pencari Kerja
Redaktur : Tim Redaksi