jpnn.com, SURABAYA - Lembaga lingkungan Ecoton baru-baru ini mengangkut sekitar lima kuintal popok bekas dari bawah jembatan lama Karang Pilang, Surabaya.
Dari situ Ecoton memperlihatkan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Mereka menyebut sampah itu bisa mengancam 25 spesies ikan.
BACA JUGA: Ikan di Kali Surabaya Tercemar Mikroplastik Popok Bayi
Hal itu diperlihatkan dalam aksi pembedahan prototipe ikan di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Model ikan itu memiliki panjang 6 meter. Warna dasarnya kuning, sisiknya putih. Sekilas mirip ikan bandeng. Dari mulut ikan tersebut, keluar diaper kekuningan.
BACA JUGA: Harus Ada Sanksi Tegas Terhadap Perusahaan Pencemar Laut
"Kami tunjukkan ke masyarakat, apa sih isi perut ikan yang hidup di perairan Surabaya," ujar Aryo Utomo, juru bicara Ecoton.
Sebelumnya, dari hasil penelitian di Wringinanom (Gresik) dan Kenjeran, Ecoton menemukan fragmen plastik diaper yang sudah terurai air di dalam tubuh ikan.
BACA JUGA: Berbulan-Bulan Warga Kota Hirup Aroma Tinja
Fragmen itu mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia.
"Biasanya, ada di bagian lambung ikan," jelas Utomo.
Bukan hanya satu dua ikan yang menderita dampak pembuangan diaper tersebut. Tapi, ada 80 persen ikan yang mereka temukan fragmen plastik di dalamnya.
Sampah diaper itu juga mengganggu kondisi air bersih. Bukan hanya di Surabaya, melainkan juga di Sidoarjo dan Gresik yang bersebelahan dengan Surabaya.
Keadaan itu tentu saja sangat membahayakan kondisi biota air di Surabaya.
Menurut Utomo, setidaknya ada 25 spesies ikan yang pencernaannya terancam tercemar karena diaper bekas itu.
"Alam ini bukan hanya milik manusia. Ayo, lebih peduli lagi dengan lingkungan," ujarnya.
Utomo juga meminta perusahaan yang memproduksi diaper untuk ikut memikirkan pengolahan limbah produknya.
Dia menyarankan perusahaan diaper menyediakan tempat sampah khusus yang diletakkan di sungai-sungai Surabaya.
Tujuannya, warga yang hendak membuang sampah diaper ke sungai membatalkan niatnya.
Mereka akan membuang sampah ke tempat yang sudah disediakan. "Ini permasalahan nasional. Menurut saya, di Jakarta juga banyak," tegas Utomo. (bin/c6/ayi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pushidrosal Bantu Mengatasi Kasus Pencemaran di Balikpapan
Redaktur & Reporter : Natalia