Sampaikan Kuliah Umum soal Pancasila, Hasto Tangkap Kegelisahan Mahasiswa

Selasa, 19 November 2019 – 19:59 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Selasa (19/11). Foto: dokumentasi pribadi for JPNN.Com

jpnn.com, SEMARANG - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan kuliah umum di Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Selasa (19/11). Di hadapan para dosen dan ratusan mahasiswa, politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan ceramah bertitel Pancasila Sebagai Pesan/Isu Utama Komunikasi Politik Indonesia.

"Saya tentu saja menyampaikan ideologi bangsa, Pancasila sebagai way of life, sebagai tujuan bernegara, juga sebagai pedoman hidup dalam bangsa yang damai yang toleran," kata Hasto dalam ceramahnya sebagaimana dikutip dari siaran pers DPP PDIP.

BACA JUGA: Survei LSI: Pemerintahan Jokowi Punya Modal Besar Atasi Intoleransi

Kuliah umum itu sebagai langkah strategis membangun kader-kader bangsa agar tak sekadar menguasai iptek, tetapi juga memiliki spirit Pancasila. Hasto dalam ceramahnya mengharapkan para mahasiswa memiliki semangat juang untuk membangun tatanan dunia yang bebas dari penjajahan, bebas dari pengisapan.

Dalam kuliah umum itu Hasto juga menggelar sesi tanya jawab. Ada beberapa mahasiswa yang menjadi penanya.

BACA JUGA: BPIP: Pancasila Harus Diajarkan dari PAUD sampai Perguruan Tinggi

Dari sejumlah pertanyaan yang muncul, Hasto menangkap kegelisahan kalangan mahasiswa terhadap praktik intoleransi. “Mereka gelisah melihat praktik intoleran tersebut," kata Hasto.

Politikus kelahiran 1966 yang berulang tahun setiap 7 Juli itu menegaskan, PDIP juga menangkap kegelisahan masyarakat akhir ini. Menurutnya, kini bukan saatnya lagi mempermasalahkan perbedaan agama, suku, kulit maupun gender.

BACA JUGA: Hasto: Legislator PDIP Wajib Hidup Sederhana

"Kegelisahan para mahasiswa ditangkap PDI Perjuangan. Itu harus diatasi bersama untuk menciptakan kehidupan damai, rukun, menghormati semua agama dan kepercayaan untuk punya hak hidup di negeri Pancasila ini," ujar Hasto.(ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler