jpnn.com, JAKARTA - Samsung pada awal tahun melengkapi produk flagship mereka melalui peluncuran trio Galaxy S20 Series terbaru di Indonesia.
Ada tiga varian Galaxy S20 yang merupakan suksesor S10, dan top of the line ialah S20 Ultra.
BACA JUGA: 4 Tips Kreatif di Rumah dengan Galaxy S20 Ala Dian Sastro
Merupakan varian paling mahal, S20 Ultra memiliki sejumlah perbedaan dari varian di bawahnya, satu di antaranya layar besar.
Secara tampilan, Samsung Galaxy S20 Ultra tampak lebih sederhana. Desainnya tidak neko-neko, bodi Galaxy S20 Ultra terlihat tegas dan terkesan sedikit kaku.
BACA JUGA: Review Samsung Galaxy S20 Ultra: Banyak yang Lebih!
Sisi lengkung panel layar mulai dikurangi. Memiliki lebar 76,0 mm, tinggi 166,9 mm, dan ketebalan 8,8 mm, masih cukup baik dalam genggaman. Bobotnya juga hanya 220 gram.
BACA JUGA: Dua Pria Saling Bacok, Brakk! Darah Tumpah
Jika membandingkan varian di bawahnya, S20+, lebar bodi lebih kecil 73,7 mm, tinggi 161,9 mm, dan ketebalan 7,8 mm.
Sementara itu, material bodi berbalut kerangka aluminum dan cover kaca Gorilla Glass 6. Jika tangan mudah basah dan merasa licin, bisa memakai kondom yang sudah disediakan dalam paket standar.
Tersedia tombol akses cepat di bagian bawah dan kanan atas. Pengguna akan melihat bayangan transparan berwarna hitam di area tersebut. Geser pada bayangan tersebut untuk membuka akses cepat.
Jika menggeser di kanan atas, ponsel akan mengeluarkan tombol akses cepat untuk berbagai aplikasi favorit
Kami mendapatkan pilihan warna Cosmic Grey yang dirasa tidak mudah terlihat kotor.
Bagian lain tak ada masalah. Transisi frame dan bagian depan serta belakang terasa halus di tangan.
Layar Lebar
Di sektor ini, benar-benar pengalaman baru. Dimensinya yang hampir setara tablet, yakni 6,9 inci berpadu bezel dan punch hole tipis. Rasio layar ke bodi 89,9 persen, Puas!
Sedangkan varian di bawahnya, layar S20+ lebih kecil yakni 6,7 inci, dan varian reguler hanya 6,2 inci.
Mengadopsi teknologi Dynamic AMOLED 2X dengan aspek rasio 20:9 dan kerapatan piksel 511 ppi, menghasilkan ketajaman warna maksimal dan memastikan kami tidak terganggu dengan cahaya dari luar, di mana kecerahannya hampir 900 nits.
Tampilan antarmuka One UI 2.1 berbasis Android 10, terbilang sudah cukup matang dan mudah. Meskipun layar besar, hampir seluruh tombol bisa diraih dengan satu tangan berkat tata letaknya praktis.
Fitur refresh rate tinggi, 120Hz dengan touch sampling rate 240Hz. Hasilnya, pergerakan konten di layar Galaxy S20 Ultra terlihat sangat mulus. Ada pilihan refresh rate 60Hz maupun 120Hz, sesuai selera.
Samsung memungkinkan Galaxy S20 Ultra menyeimbangkan tone warna tertentu. Saat menonton film juga terasa realistis bahkan konten HDR (High Dynamic Range) bisa dinikmati.
Fitur yang bisa dinikmati soal tampilan S20 Ultra, meliputi built-in screen recorder serta Edge shortcut juga tersedia. Multitasking gampang berkat pop-up view, selain split screen.
Galaxy S20 Ultra menerapkan pemindai sidik jari ultrasonik bawah layar. Ini lebih baik dari optik. Sementara pengenal wajah menggunakan kamera depan.
Sayangnya, S20 Ultra tidak dilengkapi dengan jack audio 3,5mm. Tapi tidak perlu takut soal suaranya, stereo dan seimbang berkat teknologi terkini.
Samsung juga sudah melengkapi dengan earphone AKG melalui sambungan USB type C. (mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha