jpnn.com - SAMSUNG satu perusahaan elektronik terbesar di dunia, Samsung memiliki ambisi besar tahun ini.
Samsung Electronics mengharapkan komersialisasi layanan generasi keenam (6G) bisa terjadi pada 2030 mendatang
BACA JUGA: Perangkat Lunak Belum Selesai, Samsung Tunda Rilis Galaxy Fold 2
Hal itu dilakukan seiring dengan pengembangan teknologi yang dilakukan raksasa teknologi Korea Selatan.
Pengembangan teknologi yang dilakukan Samsung berupa sistem komunikasi generasi selanjutnya.
BACA JUGA: Gegara Ini, Apple Harus Bayar Denda Rp 13,8 Triliun ke Samsung
Dalam buku putihnya, berjudul "The Next Hyper-Connected Experience for All," Samsung memperkirakan penyelesaian standar 6G bisa terjadi pada awal 2028.
Sedangkan komersialisasi sistem secara massal bisa diselesaikan dua tahun kemudian.
BACA JUGA: Samsung Siapkan Ponsel Layar Lipat Murah Saingi Huawei
"Sementara komersialisasi 5G masih dalam tahap awal, tidak pernah terlalu dini untuk mulai mempersiapkan 6G," kata Head of Advanced Communications Research Center, Samsung Research, Choi Sunghyun, dikutip dari Yonhap, Rabu.
"Karena biasanya dibutuhkan sekitar 10 tahun dari awal penelitian hingga komersialisasi generasi baru teknologi komunikasi," ujar Sunghyun.
Korea Selatan menjadi negara pertama di dunia yang mengomersialkan jaringan 5G pada April 2019.
Samsung, produsen peralatan jaringan, mengatakan sedang berupaya untuk mengembangkan teknologi 6G dengan akumulasi dari penanganan beberapa jaringan komunikasi.
Samsung telah mendirikan pusat penelitian pada Mei 2019 untuk mempelajari sistem komunikasi generasi selanjutnya tersebut.
"Baik manusia dan mesin akan menjadi pengguna utama 6G," kata Samsung.
"6G akan memiliki karakteristik penyediaan layanan canggih seperti extended reality (XR), hologram seluler berteknologi tinggi dan replika digital," lanjut Samsung.
Untuk memulai layanan 6G, Samsung mengatakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu performa kinerja, arsitektur, dan keamanan.
Vendor smartphone terbesar di dunia itu mengatakan 6G akan memberikan kecepatan data 1.000 GB per detik dan lantensi kurang dari 100 mikrodetik.
Hal ini berarti 50 kali lipat kecepatan data dan sepersepuluh lantensi 5G.
Sementara, soal komputasi perangkat seluler yang terbatas, penerapan solusi kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan Samsung dalam hal arsitektur.
Samsung menambahkan, keamanan dan privasi juga merupakan masalah yang perlu ditangani untuk komersialisasi 6G.
Samsung juga menyebutkan teknologi yang penting dalam mewujudkan 6G. Misalnya, penggunaan pita frekuensi terahertz (THz), teknologi dupleks canggih.
Kemudian juga berbagi spektrum untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan frekuensi dan penggunaan AI dalam komunikasi nirkabel.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany