Sandi: Pemerintah Terus Berupaya Mendorong Sineas Lokal agar Naik Kelas

Senin, 17 Juli 2023 – 22:17 WIB
Ilustrasi - Festival Film Bulanan menggelar workshop mengangkat tema 'Menuju Industri Perfilman' di Jambi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan terus berupaya mendorong sineas lokal agar naik kelas. Foto: Ist.

jpnn.com - JAMBI - Festival Film Bulanan kembali menggelar workshop mengangkat tema 'Menuju Industri Perfilman' setelah sukses dilaksanakan di Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Mataram.

Workshop terbaru dilaksanakan di Jambi pada 7-9 Juli 2023.

BACA JUGA: Sukarelawan Sandiaga Kolaborasi dengan Pemuda Perindo Untuk Hadirkan Sembako Murah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan workshop merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kompetensi sineas lokal, supaya menghasilkan karya yang memiliki nilai jual.

"Sampai hari ini kami (pemerintah) terus berupaya mendorong sineas-sines lokal agar naik kelas dan mendapatkan kesempatan yang sama."

BACA JUGA: Sandiaga Bantu Pemasaran UMKM Hingga Salurkan Sembako Murah di Surabaya

"Melalui kegiatan workshop ini diharapkan bisa menambah literasi, makin melek industri dan meningkatkan produktivitas, sehingga nantinya mereka bisa menghidupkan ekosistem perfilman, menghasilkan nilai ekonomi serta berdampak positif untuk masyarakat luas," ujar Sandi dalam keterangannya, dipublikasikan Senin (17/7).

Workshop berlangsung selama 3 hari, diikuti perwakilan komunitas film asal Bandar Lampung, Bengkulu, Jambi dan sekitarnya.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Beri Beasiswa Wirausaha Untuk Ratusan Milenial di Makassar

Selama mengikuti kelas peserta saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan para pelaku industri perfilman nasional.

Antara lain Jeihan Angga (sutradara/penulis naskah), Abdul Manaf (produser), Greg Arya (editor), dan Ezra Tampubolon (pengarah artistik).

Turut hadir perwakilan Founder Festival Film Bulanan Vera Damayanti serta perwakilan dari FlipFlop TV Indra Agus Rahman dan Akbar Rusdi yang akan memberi pendanaan dan pendampingan produksi bagi proposal film terpilih.

Selain dikenalkan dengan dunia industri perfilman, para peserta workshop juga diberi edukasi membuat proposal film, mendistribusikan film, merancang film yang bisa dipasarkan, budgeting, sampai proses pitching.

Salah satu peserta workshop Rudi Hariandi perwakilan dari Forum Film Merangin merasakan langsung manfaat setelah mengikuti workshop.

"Manfaat yang saya dapatkan setelah mengikuti workshop Festival Film Bulanan ini yang pertama sudah mengubah mindset saya. Kedua, workshop ini bisa mempertemukan kami para komunitas film yang tersebar di Jambi," ucapnya.

Hal senada dikemukakan Azzam Rabbani dari Lunar Indonesia asal Bengkulu.

"Jujur, untuk mencari kelas workshop secara gratis itu susah, kalau pun gratis ilmunya standar, yang sudah kami tahu. Nah, workshop ini bisa dibilang gratis dan luar biasa, materi-materinya asyik, mengubah paradigma tentang film itu sendiri," katanya.

Sementara itu Muhammad Husni dari CV Turion Kreatif merasa workshop yang digelar sangat berbeda dari yang sebelumnya.

"Biasanya belajar tentang teknis, bagaimana cara membuat film. Di sini, kami melihatnya dari sisi yang berbeda, bagaimana film bisa mempunyai nilai jual," katanya.

Sependapat dengan Husni, peserta dari Forum Film Jambi, Fikri Nuril Huda mengatakan workshop bagus dan sangat bermanfaat terutama bagi sineas lokal.

"Kami enggak lagi belajar cara membuat film, tetapi ke bisnisnya. Menurut saya itu yang penting, percuma bisa buat film tetapi tidak bisa mendistribusikannya," kata Reza.

Semangat dan antusiasme peserta juga dirasakan oleh Ezra Tampubolon selaku pemateri.

"Hari ini kelasnya seru banget, pesertanya antusias, banyak yang bertanya, senang lihat semangat dan antusiasme teman-teman tentang fil, khususnya artistik," kata Ezra.

Sementara itu dalam sambutannya Direktur Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin berharap Workshop Festival Film Bulanan menjadi trigger untuk mendukung sineas di daerah agar lebih percaya diri.

"Selain itu, berani menggali dan mengelaborasi nilai-nilai kearifan lokal yang universal."

"Kemudian, menggali cerita menarik yang relate dengan kehidupan dan potensi kreatif lokal yang dimiliki, sehingga berdampak pada munculnya gelombang tren inovasi karya film yang unik, autentik dan berdaya saing tinggi, sehingga memperkuat ekosistem film Indonesia, baik dari sisi supply maupun demand”, kata Mohammad Amin. (gir/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukarelawan Sandiaga Gandeng Gekrafs Jember Gelar Bazar Sembako Murah


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler