jpnn.com - JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandi Salahudin Uno menyetorkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (29/9) siang.
Sandi ditemani calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Anies sebelumnya sudah menyetor LHKPN kepada KPK.
BACA JUGA: Demi Cari Dana Kampanye Ahok Bakal Melucu
Sandi dan Anies tiba di kantor KPK sekitar pukul 12.40 WIB. Pengusaha tajir ini enggan membeber total kekayaan yang dimilikinya
Dia mengatakan, dalam dokumen LHKPN yang diserahkannya kepada KPK, sudah dicantumkan harta kekayaan, saham, aset tak bergerak, serta laporan pajak.
BACA JUGA: Roy Suryo Tuding Bang Ruhut Politikus Cemen
Dokumen itu sudah melalui proses audit internal sebelum diserahkan kepada komisi antirasuah.
"Dokumen ini disusun setransparan mungkin tanpa ada yang dikurangi atau dilebih-lebihkan," kata Sandi di kantor KPK.
BACA JUGA: KPU Temukan Kejanggalan pada Ijazah 3 Cabup Benteng
Sandi mengklaim menjunjung tinggi transparansi, laporan harta kekayaan dan dana kampanye untuk diumumkan kepada masyarakat tanpa ada yang ditutup-tutupi. "Sebelumnya kan saya bilang siap buka-bukaan soal harta kekayaan. Hari ini saya buktikan janji tersebut," jelasnya.
Sandi membantah hartanya berlimpah disimpan di luar negeri. Menurut dia, 97 persen kekayaannya ada di Indonesia. Namun, Sandi tak mau menyebutkan berapa hartanya dengan alasan menghargai proses verifikasi yang masih dilakukan KPK. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Buka Hasil Tes Kesehatan, KPU DKI Biarkan Warga Beli Kucing dalam Karung
Redaktur : Tim Redaksi