jpnn.com, JAKARTA - Menteri koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno telah dua kali membatalkan janji untuk bertemu dengannya.
Pertemuan itu guna membahas proyek reklamasi Teluk Jakarta.
BACA JUGA: Yakinlah, Polda Metro Jaya Pasti Dukung Program Anies-Sandi
Ketika dikonfirmasi, Sandiaga membantah telah membatalkan janji bertemu dengan Luhut. Karena sebenarnya, dia yang meminta untuk bertemu.
"Jadi gini, pertama-tama saya yang meminta bertemu dengan Pak Luhut atas usulan dari Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto)," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (18/10).
BACA JUGA: Hari Pertama Ngantor, Sandiaga Uno Tampil Santai
Sandiaga menjelaskan, Prabowo mengajurkan untuk bertemu dengan Luhut sebelum dia dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI. Sandiaga pun menyampaikan tujuannya ingin bertemu Luhut.
"Sowan kepada orang yang kita anggap sangat senior. Kebetulan Pak Luhut itu senior saya di sekolah, di satu universitas dulunya," tutur Sandiaga.
BACA JUGA: Ini Warning dari Fadli Zon ke Anies-Sandi soal Reklamasi
Pria 48 tahun itu memenuhi perintah Prabowo. Sebelum dilantik, ia melakukan pertemuan dengan Luhut. Dalam pertemuan itu, mereka sudah membahas mengenai reklamasi, walaupun masih secara umum.
"Waktu pertama kali ketemu itu diberikan semacam opening, semacam overview secara general," ujar Sandiaga.
Sandiaga sudah menunjuk perwakilan untuk melakukan pembahasan teknis mengenai reklamasi bersama dengan tim dari Luhut. Meski begitu, Sandiaga terus mendapat informasi mengenai pembahasan tersebut.
"Jadi tidak pernah undangan kepada saya dua kali terus enggak hadir. Jadi saya klarifikasi ada pertemuan lanjutan dan itu ditangani oleh tim. Saya meminta seperti kayak ada enggak kajian tentang lapangan kerja yang diciptakan di sana. Bukan hanya untuk nelayan, tapi untuk keseluruhan pesisir di Jakarta Utara," ujar Sandiaga.
Dari situ, Sandiaga ingin mengetahui apakah ada tenaga kerja asing yang mendapatkan keuntungan. "Apakah ada tenaga kerja asing yang justru diuntungkan dengan kegiatan tersebut, apakah justru ini untuk tenaga kerja yang sudah ada di Jakarta atau daerah lain. Ini yang belum ada kajian secara menyeluruh. Ini saya minta," ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Moratorium Reklamasi Dicabut, Fadli Zon: Mencuri di Tikungan
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar