jpnn.com - JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ogah ambil pusing menanggapi serangan black campaign yang ditujukan kepada dirinya dan calon Gubernur Anies Baswedan.
"Black campaign. Enggak usah (dipermasalahkan), biarkan Allah yang membalas," kata Sandi usai berkampanye di Jalan Cengkeh No. 9 RT 05/RW 02, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (19/12).
BACA JUGA: 900 Personel TNI dan Polisi Bersenjata Siaga di Banten
Dikatakan Sandi, ada beberapa isu bohong tersebar di masyarakat secara massif dan sistematis. Isu tersebut mengatakan, pasangan calon nomor urut tiga akan menghapus beberapa program DKI Jakarta saat ini seperti PPSU dan KJP.
"Fitnah di kalangan masyarakat yang terus menyebar. Jadi begitu kita sampai ke bawah ada secara sistematis, massif dan terukur memberikan pesan yang sama," ujarnya.
BACA JUGA: Inilah Alasan Ribuan Kaum Hawa Ini Mendukung Ahok-Djarot
Untuk menepis isu tersebut, kata Sandi, dirinya akan terus terjun ke masyarakat. Selain memastikan akan melanjutkan program baik, Anies-Sandi dikatakannya hadir untuk melindungi.
"Yang paling bisa meyakinkan warga adalah dengan kehadiran seperti ini, membantu mereka untuk memahami, bahwa Anies-Sandi lahir untuk melindungi," kata dia.
BACA JUGA: Wuiih...Anies-Sandi Dapat Dukungan dari Ratusan "Bidadari"
Dirinya, tambah Sandi, mendapat laporan isu tersebut disebar oleh beberapa oknum PNS. Namun, pihaknya tidak ingin mempermasalahkan panjang oknum tersebut.
Dia lebih memilih langsung hadir ke masyarakat untuk meyakinkan. Warga juga banyak yang menepis langsung isu tersebut.
Tim kampanye Anies - Sandi pun sudah melakukan antisipasi dan melaporkan hal itu.
"Kelihatannya warga sih sudah mulai tidak percaya, apa lagi kalau warga bilang masa untuk nuntasin janji masa harus perlu periode berikutnya. Kalau memang janji harus dituntaskan di satu periode, itu namanya kampanye politik. Jangan menggunakan kesempatan diakhir periodenya untuk menuntaskan janji-janjinya," pungkasnya. (ipk/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Ahok Jangan Nangis Lagi, Biar Umi yang Nangis di Rumah
Redaktur : Tim Redaksi