Sandiaga Minta Masyarakat Berperan Aktif Ikut Tekan Penyebaran Corona

Selasa, 17 Maret 2020 – 20:00 WIB
Sandiaga Uno mengingatkan Presiden Jokowi realistis soal target angka kemiskinan ekstrem. Ilustrasi Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sandiaga Uno, meminta masyarakat berpartisipasi aktif mencegah penularan virus corona. Satu di antaranya dengan menerapkan cara kerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

"Bekerja dari rumah atau WFH adalah salah satu bentuk partisipasi aktif sebagai warga negara dalam menangani pandemi corona ini. Tidak bisa menggantungkan penanganan pada pemerintah semata. Sebab, pemerintah punya segala keterbatasan," kata Sandi kepada awak media, Selasa (17/3).

BACA JUGA: BNPB Tetapkan Masa Darurat Bencana Jadi 91 Hari atau Sampai 29 Mei

Selain itu, kata Sandi, publik perlu juga membatasi pergaulan atau social distancing pada saat Indonesia mengalami wabah corona. Politikus Gerindra itu berharap penyebaran corona dapat ditekan dengan pembatasan pergaulan. 

"Tentu tidak ingin mengalami mimpi buruk di mana antrian pasien tak lagi mampu ditampung oleh rumah sakit. Jumlah antara masyarakat berbanding dengan tempat tidur di rumah sakit masih sangat rendah, di bawah 2 per 1000 masyarakat. Tentu juga tak mau mendengar kabar kematian tanpa jeda," tutur dia.

BACA JUGA: Wabah Corona Meluas, Sandiaga: Perhatikan Kesehatan Ekonomi Rakyat

Sebelumnya, Juru Bicara untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut jumlah kasus pasien positif corona sudah mencapai angka 172 orang. Dari 172 kasus, sebanyak lima pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Total saat ini 172 kasus di mana kasus meninggal tetap lima," kata Yuri, sapaan akrab Yurianto dalam keterangan resmi, Selasa (17/3).

BACA JUGA: Tanpa Prabowo dan Jokowi, Sandiaga Uno Jadi Capres 2024 Terkuat

Mengacu catatan, jumlah 172 bertambah dari kasus sebelumnya. Dalam data sebelumnya, jumlah kasus pasien positif mencapai 146 orang per 15 Maret 2020.

"Kemudian tanggal 15, kami sudah himpun datanya dari pagi sampai dengan malam, ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang dari pemeriksaan spesimen yang dilaksanakan Badan Litbang Kesehatan dan ditambah lagi enam orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga," ungkap dia. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler