jpnn.com, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan pasangannya Anies Baswedan tidak menghadiri acara debat yang digelar salah satu stasiun televisi swasta, Minggu malam (2/4).
Sandi mengaku, tadinya dia berencana tetap hadir memenuhi undangan.
BACA JUGA: KJP Plus Kado untuk Anak-Anak DKI
Namun, dia meminta agar pihak penyelenggara debat untuk mengubah format.
Hal tersebut lantaran Sandiaga menilai debat yang menghadirkan pendukung dan menggunakan yel-yel akan menambah suasana di masyarakat bertambah panas.
BACA JUGA: Sambil Ngopi, Bahas Suasana Jakarta
"Memang saya yang minta, debat-debat ini memicu lebih banyak mudaratnya dari segi di bawah (masyarakat) itu tambah panas gitu," kata Sandi.
Sandi mengatakan, dia telah hadir di debat sebanyak tujuh kali. Format debat yang menghadirkan pendukung, menggunakan yel-yel, dan saling menjelek-jelekkan, kata Sandiaga, tidak akan mendidik masyarakat.
BACA JUGA: Sabar Ya, Ahok-Djarot Segera Luncurkan Kartu Lagi
"Debat yang model seperti itu bukan budaya Indonesia, saling menjelek-jelekkan, pak Anies lagi bicara diganggu-ganggu oleh pendukung pihak lain, saling sahut menyahut. Menurut saya itu akan memicu tambah panasnya di bawah," ungkapnya.
Menurut Sandi, sebaiknya debat yang digelar stasiun televisi dibuat dengan format talkshow dan duduk di sofa.
"Jadi kita buatnya format yang sesuai dengan nilai luhur bangsa, adu gagasan tanpa harus adu yel yel, tanpa harus adu siapa yang lebih besar pendukungnya, siapa yang suaranya lebih keras," imbuh Sandi.
Sandi menambahkan telah menyampaikan hal itu kepada konsultan politik Anies - Sandi, yakni Eep Saifullah Fatah untuk disampaikan ke stasiun televisi penyelenggara debat.
"Jadi itu yang saya pesankan ke Pak Konsultan, Pak Eep, tolong disampaikan," pungkasnya. (ipk/rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bedanya, Anies-Sandi dan Ahok-Djarot di Medsos
Redaktur & Reporter : Natalia