jpnn.com - jpnn.com - Calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno hadir dalam pembahasan masalah pro dan kontra aplikasi Qlue di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, di Cafe Pendopo, Jalan Panglima Polim IX, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/1) malam.
Dikatakan Sandiaga, saat dirinya bertatap muka dengan forum RT/RW, dia tidak dapat menandatangani kontrak politik terkait pemakaian aplikasi Qlue.
BACA JUGA: Djarot Dituding Manfaatkan Bencana untuk Dulang Suara
"Saya tidak menandatangani kontrak politik tentang tidak menggunakan Qlue untuk forum RT/RW, karena Jakarta ke depannya adalah era digital," tutur pria lulusan Wichita State University dan Universitas George Washington itu.
Pada acara Netizen Gathering #8 ini, Sandi menambahkan, bila ingin Jakarta bisa bersaing dengan kota-kota maju di dunia, harus mengikuti kultur yang ada, yaitu pemanfaatan teknologi. Bahkan dia pun memaparkan konsep dimana ke depannya banyak hal-hal yang dapat terintegrasi antara masyarakat dengan pemerintah.
BACA JUGA: Anies-Sandi Klaim Tak Akan Gusur Warga yang Menolak
Dan pemerintah harus mensupport kreasi anak negeri dalam kemajuan teknologi berbasis digital.
Oleh karena itu, dirinya berharap masyarakat dapat saling bekerja sama dalam menumbuhkan rasa kebersamaan.
BACA JUGA: KPU dan Bawaslu Juga Tuntut Disdukcapil Buka Data Suket
"Keinginan maju bersama membangun Jakarta yang maju kotanya bahagia warganya," kata Sandiaga.
Selain Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, acara ini juga dihadiri oleh anggota Muda Keadilan dari Partai Keadilan Rakyat Malaysia, VP Qlue Ivan Tigana, serta artis dan ikomika Pandji Pragiwaksono sebagai moderator. (dka/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh! Gara-Gara Suket, Bang Taufik Ancam Disdukcapil
Redaktur : Tim Redaksi