Sandiaga Uno Berbagi Kiat Memulai Bisnis di Acara HUT Ke-75 BNI

Senin, 05 Juli 2021 – 14:00 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno berbagi kiat bagi siapa saja yang ingin memulai usaha dari nol.

Sebelum terjun ke dunia politik dan sukses berbisnis seperti saat ini, Sandiaga Uno pernah sangat terpuruk pada 1997.

BACA JUGA: Menko Airlangga Minta BNI Berikan KUR untuk Alumni Prakerja Penyandang Disabilitas

“Saya juga pernah di PHK. Saat itu tahun 1997, disaat dunia memang sedang dilanda krisis yang sangat dalam. Saya bekerja di sebuah perusahaan di luar negeri, terpaksa harus kembali ke Indonesia dengan kondisi bekal di dompet yang semakin tipis. Saya termotivasi untuk tetap bangkit atas semangat yang diberikan istri saya,” kenang Sandi.

Lalu apa yang dilakukan Sandi setibanya di Indonesia?

BACA JUGA: Umumkan Positif Covid-19, Seperti ini Kondisi Eddies Adelia

Memulai usaha dari nol. Keahlian dan hobi yang sangat disenanginya saat itu adalah mengutak-atik laporan keuangan perusahaan. Maka usahanya adalah menjadi konsultan keuangan.

Saat itu, 3 bulan lamanya, Sandi menawarkan jasa ke berbagai perusahaan, tetapi hanya berbuah penolakan, bahkan banyak yang tidak ingin menemuinya.

BACA JUGA: Pesan Terakhir Beben Jazz, Dik Doank: Dia Sudah Rindu Tuhan

“Baru pada bulan keempat, saya mendapatkan konsumen pertama. Saya sangat bersyukur saat itu. Saya memulainya bersama teman – teman dekat saya. Dan sekarang dari seorang yang di PHK, saya dapat membangun bisnis yang menghidupi 30 ribu orang. BNI termasuk yang membantu saya di saat yang berat itu karena memberi pekerjaan. Saya patut berterimakasih pada BNI,” ujarnya.

Dari kepedihan menjadi korban PHK dan kemudian bangkit itu, Sandi memberikan saran bagi setiap warga +62 yang menjadi korban PHK atau sedang berjuang memulai usaha.

Pertama, cara memilih usaha yang cocok. Kedua, Bagaimana mendapatkan modal. Ketiga, bagaimana agar menjadi pengusaha sukses.

Keempat, Kapan memulai usaha. Kelima, bagaimana menghadapi kegagalan atau kegalauan.

Pertama, untuk menjawab cara memilih usaha, Sandi berpesan, carilah usaha yang sesuai dengan yang dicintainya. Love what you do, and do what you love.

Dia memulai usaha dari mengulik – ulik laporan keuangan, maka usaha yang dirintisnya adalah jasa konsultan keuangan.

Nah, jika pembaca menyukai jahit menjahit, maka mulailah usaha fesyen. Kalau suka masak, mulailah usaha kuliner. Untuk yang hobi keindahan, mungkin bisa memulai usaha salon.

“Menjadi salon itu besar peluangnya. Bayangkan, orang yang berambut pendek, ingin rambutnya Panjang, tetapi yang rambutnya Panjang ingin rambut pendek.

Orang yang alisnya tebal, ingin ditipisin, yang alisnya tipis, ingin alisnya tebal,” ujarnya.

Kedua, bagaimana mendapatkan modal? Kuncinya adalah jaringan, sehingga terhubung dengan sumber pembiayaan. Bank seperti BNI adalah sumber modal yang baik.

Ketiga, bagaimana menjaga agar bisnis tetap berjalan dan berlanjut menjadi pengusaha sukses?

Sandi tegas agar pengusaha wajib menjalankan Silaturahim, atau memperkuat networking, atau menjadi relationship. Ini penting karena Alloh berjanji, siapa saja yang menjaga silaturahmi makan kan diperpanjang umurnya dan diperbanyak rejekinya.          

“Ini artinya, jadi pengusaha itu tidak boleh Baper (bawa-bawa perasaan), suka iri, senang melihat orang susah, dan susah saat melihat orang senang. Tapi senanglah saat melihat orang senang atau sukses. Jangan lupa, nilai luhur bangsa Indonesia ini adalah gotong royong, inilah kekuatan kita,” tuturnya.

Keempat, kapan memulai usaha? Saat paling tepat memulai usaha adalah ketika sedang krisis. Kalaupun gagal, sikapi dengan positif karena kegagalan itu tidak akan membuat mati seseorang, namun kekuatan untuk menapaki tangga kesuksesan dengan lebih mantap.

“Saya ingin tegaskan. Tidak ada sukses yang instan. Saya 20 tahun mengalami pasang surut. Tidak mungkin selalu di atas. Kuncinya, ketika sedang di atas, kita wajib bersyukur. Kalau kita lihat ke bawah, berikan empati. Nah, ketika sedang di bawah, kita bersabar, agar termotivasi. Untuk Melompat Lebih Tinggi kita harus mengerti bahwa tidak ada yang instan,” katanya.

Kelima, lalu bagaimana menyikapi kegagalan?

Pertama, rutin berolahraga, karena dengan olahraga rutin akan keluar zat yang dinamakan endorphin. Ketika zat ini keluar, maka akan memotivasi jiwa secara otomatis.

Kedua, membaca buku yang inspiratif dan bercerita cerita sukses kehidupan tokoh. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memberi semangat satu sama lain, saling menguatkan setiap saat.

“Saat ini saja, saya masih suka galau. Namun ingat 3G. Gercep atau Gerak Cepat; Geber atau Gerak Bersama, tidak bisa sendiri-sendiri dan Gaspol atau Garap semua potensi. Jangan banyakin gibah, Guys, tetapi cari teman yang selalu memberi motivasi agar bisa melompat lebih tinggi. Di balik kesulitan akan selalu ada jalan keluar. Kegagalan tidak akan membunuh seseorang, tetapi menjadi jalan meniti anak tangga,” seru Sandi.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Anies: Kami tak Ingin Kuburkan Lebih Banyak Orang Lagi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler