Sandiaga Uno Berharap Workshop Festival Film Bulanan Tingkatkan Produktivitas

Jumat, 26 Mei 2023 – 21:53 WIB
Para peserta Workshop Festival Film Bulanan digelar di Surabaya. Menparekraf Sandiaga Uno berharap kegiatan ini bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kegiatan 'Workshop Festival Film Bulanan' merupakan salah satu program yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mengarahkan sineas lokal masuk industri perfilman nasional.

Workshop festival film bulanan sebelumnya sukses digelar di Yogyakarta dan Bandung.

BACA JUGA: Siapa Pendamping Anies Baswedan? Orang Kaya Ini Singgung Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta

Terbaru, kegiatan workshop 'Menuju Industri Perfilman' digelar di Surabaya pada 12-14 Mei lalu.

"Kegiatan workshop 'Menuju Industri Perfilman' memang dirancang untuk memacu sineas lokal supaya melek industri."

BACA JUGA: Sandiaga Beri Bantuan Beasiswa Kewirausahaan Bagi Milenial Berprestasi di Jatim

"Melalui kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan daya saing, sehingga nantinya karya-karya mereka bisa menghasilkan nilai ekonomi serta memberi manfaat untuk masyarakat luas," ujar Sandiaga Uno dalam keterangannya.

Workshop di Surabaya berlangsung selama tiga hari diikuti 20 peserta yang telah berpartisipasi di Festival Film Bulanan Lokus 3 (DKI Jakarta dan Jawa Timur).

BACA JUGA: Sandiaga Uno Sebut Film Tak Sebatas Hiburan, tetapi Bernilai Perjuangan

Adapun pesertanya terdiri dari produser, sutradara maupun asisten sutradara dan penulis naskah yang mewakili berbagai komunitas film asal Jakarta, Surabaya, Malang, Jember, Kediri, Mojokerto, Sidoarjo, Trenggalek dan Ponorogo.

Selama mengikuti kelas peserta saling bertukar pikiran dan pengalaman dengan para pelaku industri perfilman nasional.

Seperti Jeihan Angga (sutradara/penulis naskah), Windha Pramesti (line producer/dosen Jogja Film Academy), Greg Arya (editor) dan Edy Wibowo (pengarah artistik).

Turut hadir perwakilan Founder Festival Film Bulanan Vera Damayanti, Head of Marketing FlipFlop TV Indra Agus Rahman dan Konsultan Kekayaan Intelektual Moh. Fahrial Amrullah.

Selain dikenalkan dengan dunia industri perfilman, para peserta workshop juga diberi pelatihan menyusun proposal film, mendistribusikan film, merancang film yang bisa dipasarkan, budgeting, sampai proses pitching.

Di hari ketiga, setiap peserta diberi kesempatan pitching langsung dengan investor.

Bagi peserta yang proposalnya terpilih akan mendapat pendanaan dan pendampingan produksi dari FlipFlop TV, hingga penayangan secara eksklusif.

Salah satu peserta, Rehal Supuntari dari Studio Cerita Mojokerto, terlihat antusias mengikuti jalannya workshop.

“Saya berterima kasih pada Festival Film Bulanan. Tahun lalu hanya sebuah festival yang menghargai suatu karya dalam bentuk apresiasi saja, di tahun ini mengubah konsep secara total di mana ada workshop, ada Sinema Keliling."

"Di workshop ini sendiri, peserta diajari berbagai macam, mulai dari produksi, soal produserial, directing, distribusi dan diberi kesempatan untuk pitching langsung dengan investor," katanya.

Hal senada dikemukakan Daffafitra Mangussara asal Jakarta.

“Pastinya, senang karena ketemu sineas-sineas yang sangat luar biasa ilmunya dan saling sharing juga, itu yang membuat acara ini lebih memuaskan."

"Workshopnya juga enggak cuma mentornya menjelaskan sesuai materi, tetapi beberapa teknis industri juga dijelaskan, di mana kampus aku sendiri enggak terlalu banyak dieksplore, itu yang bikin aku terkesan," katanya.

Sementara itu Konsultan Kekayaan Intelektual Moh. Fahrial Amrullah mengatakan kegiatan yang digelar sangat menarik.

"Antusiasme dari pesertanya, interaksinya juga bagus, dari pertanyaan-pertanyaan mereka sepertinya ingin mendalami banget mengenai intellectual property,” katanya.

Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin menghadiri workshop kali ini.

Dia berharap kegiatan workshop Festival Film Bulanan menjadi semacam terapi pada titik akupuntur yang tepat, sehingga bisa memberikan efek berantai yang positif, menyehatkan dan memperkuat ekosistem perfilman di daerah yang mandiri dan sejahtera.

“Harapan selanjutnya, dapat menebalkan rasa percaya diri sineas daerah untuk memproduksi film secara berkelanjutan, berkolaborasi, berjejaring, bersaing dan mengukir prestasi pada level yang lebih tinggi," kata Mohammad Amin. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OK OCE Sebut Peningkatakan UMKM Pacu Ekonomi Nasional


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler