Sandiaga Uno Beri Bantuan Pedagang Warung Kopi Tertua di Desa Sembungan Wonosobo

Senin, 04 Juli 2022 – 03:16 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto: Source for JPNN.com.

jpnn.com, WONOSOBO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membantu Hartono, penjual warung kopi tertua di sekitar Telaga Cebong Sikunir, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (3/7).

Mulanya Hartono mengajak Sandiaga untuk mampir ke warungnya seusai melihat kuliner carica. Di sana, Sandiaga disuguhkan kopi dan tempe mendoan.

BACA JUGA: Kagum Dengan Hasil Karya Ade, Sandiaga Uno Beri Bantuan Mesin Produksi

Pria 61 tahun itu mengungkapkan kendala yang dihadapi selama berdagang.

"Di sini saya dagang sudah tertua, tapi tidak punya modal, pak. Tidak ada bahan-bahan di warung, kompor juga sudah rusak. Saya ingin seperti warung-warung lain gitu pak," kata Hartono.

BACA JUGA: Slimcase, Brand Phone Case Premium Kini Tersedia di iBox

Sandiaga pun memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah untuk anak Hartono dan juga peralatan, serta berbagai kebutuhan untuk keperluan warung kopinya.

"Mudah-mudahan usaha Pak Hartono meningkat, wisatanya pulih, dan penghasilannya tambah sehingga bisa benerin warung kopi tertua yang ada di Sikunir ini," harap Sandiaga.

BACA JUGA: Inilah Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Sayang Jika Dilewatkan

Adapun kunjungan Sandiaga ini terkait program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Tahun ini, Desa Sembungan masuk sebagai 50 desa wisata terbaik.

Desa Wisata Sembungan ini memiliki daya tarik, mulai dari alam, seni dan budaya.

Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam Puncak Sikunir, Telaga Cebong, dan Air Terjun Sikarim. 

Pada desa yang memiliki ketinggian 2.300 MDPL ini, wisatawan bisa melihat ruwatan cukur gimbal. Ruwatan cukur gimbal ini merupakan upacara cukur rambut pada anak-anak berambut gimbal.

Ritual ruwatan diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa yang bertujuan untuk membersihkan anak-anak berambut gimbal dari kesialan, kesedihan, atau malapetaka.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler