jpnn.com, JAKARTA - Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ade Irfan Pulungan menyebut Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno agresif mendekati PPP.
Menurutnya, Sandiaga Uno ingin memperoleh tiket sebagai capres atau cawapres, sehingga Menparekraf itu terus bermanuver mendekati PPP.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Panen Lele Bersama PWNU DKI, Omzetnya Capai Sebegini
"Sandiaga, lah, yang kebelet dan bernafsu mendekati PPP," kata Irfan melalui layanan pesan, Minggu (8/1).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) itu menilai PPP belum menentukan sikap untuk mengusung capres atau cawapres.
BACA JUGA: Ssstt.. Sandiaga Mendampingi Mardiono di Acara Silaturahmi Akbar PPP
Selain itu, Irfan mengatakan figur yang berpotensi menjadi kandidat pada Pilpres 2024 tetap diperhitungkan oleh PPP.
"Saat ini PPP memberi kesempatan dan perlakuan yang sama kepada semua bakal capres dan cawapres seperti kepada Ganjar Pranowo, Erick Tohir, Prabowo Subianto, dan lainnya," jelasnya.
BACA JUGA: Besok, Ratusan Guru Lulus PG Tanpa Formasi PPPK 2022 Turun ke Jalan, Harus Diangkat Tahun Ini!
Irfan menyebut PPP menghormati status Sandiaga di Gerindra yang terikat aturan partai, sehingga parpol berwarna hijau tidak dalam posisi mengajak mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Sandiaga tentunya masih terikat dengan ketentuan aturan AD/ART di Partai Gerindra dan sama sekali belum ada hubungan dengan keanggotaan di PPP," ucapnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno dikabarkan mendampingi Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono di acara parpol bernomor 17 itu di Yogyakarta, Minggu (8/1).
Informasi itu terkonfirmasi melalui pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara saat ditemui di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu.
"Hari ini Pak Sandi (Sandiaga, red) sama ketua umum saya di Yogyakarta," kata Amir, Minggu.
Dia mengaku parpolnya tidak dalam posisi mengajak Sandiaga bergabung ke PPP meskipun Menparekraf RI itu hadir ke acara partai yang berdiri pada 1973 itu.
"Kami bukan dalam posisi mengajak, tetapi kalau ada pihak yang mau bergabung pasti terbuka," ujar Amir. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan