Sandiaga Uno Ingin Produk Ekonomi Kreatif Yogyakarta Tampil di ASEAN Tourism 2023

Jumat, 01 Juli 2022 – 22:04 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno berfoto bersama peserta dan salah satu produk kuliner UMKM yaitu Crezz Crezz Keripik Gembus dalam acara "Kelana Nusantara" di Netes Cafe, Yogyakarta, Jumat (1/7). Foto: Dokumentasi Kemenparekraf

jpnn.com, YOGYAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berencana menampilkan produk-produk ekonomi kreatif yang sudah terkurasi untuk tampil di ajang "ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023" yang akan berlangsung di Yogyakarta pada Januari 2023 mendatang.

Hal ini sebagai upaya mendorong produk ekonomi kreatif tanah air untuk go global.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Wujudkan Harapan Para Perajin Batik Ecoprint di Klaten

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno di acara “Kelana Nusantara” di Netes Cafe, Yogyakarta, Jumat (1/7).

Kelana Nusantara merupakan program Kemenparekraf yang memberikan ruang antara Menparekraf dengan pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta untuk berdialog seputar tips dan trik menjadi pengusaha sukses hingga berbagai kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Mengidap Asma Selama 32 Tahun, Nenek Painah Dapat Bantuan dari Sandiaga Uno

Menparekraf Sandiaga menilai pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta sudah memiliki kualitas dan daya saing yang baik.

Karena itu, dia ingin membawa produk-produk ekonomi kreatif yang nantinya sudah melewati tahap kurasi agar berpartisipasi di ajang ATF 2023.

BACA JUGA: Kunjungi Pelatihan UMKM di Malang, Sandiaga Uno Soroti Produk Minuman

"Pelaku UMKM yang ikut dalam acara Kelana Nusantara ini perlu dikurasi untuk kemudian ditampilkan di ASEAN Tourism Forum, sehingga mimpi kita untuk UMKM goes internasional dapat terwujud," ujar Sandiaga Uno.

Salah satu produk unggulan yang bisa ditampilkan adalah produk kuliner tahu bakso.

Dikatakan Sandiaga Uno, tahu bakso ini sangat diminati oleh wisatawan di seluruh ASEAN, karena rasanya gurih dan cukup mengenyangkan.

Namun dia menyarankan harus didukung dengan kemasan yang berkualitas.

"Saya sudah keliling ke Myanmar sampai ke Filipina, tahu bakso itu favorit. Jadi nanti mungkin menurut saya ini perlu kita kemas dengan baik, ditampilkan sebagai salah satu produk yang kita unggulkan di ASEAN Tourism Forum. Ini salah satu cara kita untuk masuk ke pasar internasional," ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan itu pula, mantan Wagub DKI Jakarta itu mengingatkan pelaku ekonomi kreatif di Yogyakarta agar bisa bertahan di sektor ekonomi kreatif harus mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Dua aspek tersebut menurutnya adalah modal utama yang sangat diperlukan, mengingat perkembangan digitalisasi yang semakin cepat.

Apalagi saat ini, Yogyakarta mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan.

Untuk weekdays, keterisian kamar hotel mencapai angka 70 - 80 persen, sementara pada saat weekend nyaris mencapai 100 persen.

Sandiaga Uno menekankan peluang ini harus dimanfaatkan secara optimal.

Dia pun berharap kehadiran program-program pelatihan dan pendampingan dari Kemenparekraf, seperti Kelana Nusantara, Apresiasi Kreasi Indonesia hingga Workshop Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong terbukanya peluang usaha.

Menparekraf Sandiaga menyampaikan targetnya pada tahun ini sebanyak 1,1 juta lapangan kerja baru tercipta dan meningkat menjadi 4,4 juta di 2024.

"Yogyakarta ini mengalami peningkatan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan, menurut data dari Pak Kadis Provinsi Pak Singgih dan juga Kadis Kabupaten Sleman," ujar Sandiaga.

Pada acara tersebut, juga hadir Staf Khusus Menteri Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-Isu Strategis Kemenparekraf Ario Prawiseso, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu.

Kemudian Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua, Direktur Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Singgih Raharjo, dan Kadis Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler