Sandiaga Uno Jajal Keseruan Arung Jeram di Desa Wisata Buluh Duri di Serdang Bedagai

Jumat, 24 Juni 2022 – 21:28 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menjajal keseruan arung jeram di Desa Wisata Buluh Duri, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (24/6). Foto: Dokumentasi Kemenparekraf

jpnn.com, DESA BULUH DURI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjajal keseruan arung jeram yang ada di Desa Wisata Buluh Duri, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).

Buluh Duri yang masuk dalam 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini memiliki potensi arung jeram (rafting) dengan pemandangan alam yang menakjubkan, yakni Sungai Bah Bolon yang mengalir di sepanjang sisi Desa Buluh Duri.

BACA JUGA: Cerita Sandiaga Uno yang Kunjungi Rumah Adat Puri Melayu Sri Menanti di Tebing Tinggi

Menparekraf Sandiaga didampingi Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan Wakil Bupati Serdang Bedagai Adlin Yusri Tambunan menyusuri Sungai Bah Bolon sepanjang 400 meter.

Masyarakat sangat antusias melihat dan menyapa Menteri Sandiaga dari pinggiran sungai.

BACA JUGA: Lewat Cara Ini Sandiaga Uno Bantu Bakso Aci Garut Dipasarkan Hingga Mancanegara

Menparekraf Sandiaga dengan senyum hangat balik menyapa masyarakat.

"Tadi saya melihat keahlian dari Pak Bupati mengayuh bersama Pak Wakil Bupati, ini adalah tim yang kompak," kata Menparekraf Sandiaga seusai menjajal rafting, Kamis (23/6).

Selain dimanfaatkan untuk wisata, Sungai Bah Bolon juga digunakan sebagai sumber air masyarakat.

Sungai ini memiliki karakteristik berupa bebatuan dangkal dengan grade 2–3 sepanjang 16 kilometer, serta memiliki jeram yang cukup banyak.

Kondisi ini membuat wisata jeram di Sungai BahBolon aman dinikmati para penikmat rafting pemula.

Apalagi Sungai Bah Bolon memiliki air yang jernih, namun karena sedang musim hujan air sungainya menjadi kecoklatan.

Para wisatawan juga akan dimanjakan dengan deretan panorama alam tropis yang sangat indah dan sejuk.

Ada dinding bebatuan besar menjulang tinggi yang disebut dengan magic wall.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan alam hujan abadi.

Dinamakan hujan abadi karena setiap melewati lokasi ini hujannya tidak pernah berhenti.

Lalu, ada Air Terjun Bahgula (tingginya hampir 25 meter), Green Canyon (dinding batu berlumut yang tingginya hampir 30 meter), Magic Wall (dinding batu yang membetuk ukiran yang berasal dari tetesan air).

Kemudian ada Batu Boru Manjile, yang menjadi situs sejarah yang berada di aliran Sungai Bah Bolon, peninggalan Kerajaan Bajalingge.

Batu ini berada di bibir sungai dan menjadi cagar budaya di Kecamatan Sipispis. Ada Batu Katak yang menyerupai katak.

Arung jeram di Desa Wisata Buluh Duri terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu dua jam, empat jam, dan enam jam.

Untuk harganya sendiri pun bervariatif tergantung kategori arung jeram yang dipilih, kisaran Rp 100 ribu-Rp 350 ribu.

Seusai menjajal rafting, Menparekraf Sandiaga menyaksikan penampilan tari tradisional suku Batak, yakni Tari Tortor Sombah dari Sanggar Sibaja.

Tari Tortor Sombah sendiri biasanya ditampilkan pada acara-acara kehormatan, seperti penyambutan tamu, pernikahan, hingga acara adat lainnya.

Ada juga Tarian Pengalo-Ngalo yang merupakan tarian dari Kerajaan Bajalingge, bermakna memberi semangat dan doa restu kepada tamu.

Selain kesenian, terdapat produk ekonomi kreatif lainnya, seperti kriya dan kuliner khas, di antaranya alat tenun, anyaman rotan, anyaman tikar, sandal dan kuliner khas Buluh Duri, ombus-ombus, lontong pecal, ikan cencen goreng, ayam holat dan mi glosor.

Menparekraf Sandiaga mengakui potensi alam Desa Buluh Duri luar biasa, tetapi perlu dibarengi dengan amenitas yang berkualitas.

Beberapa hal yang perlu ditingkatkan adalah kebersihan toilet dan homestay. Sebagai penyedia layanan pariwisata, tentunya harus mampu memberikan pelayanan yang prima agar wisatawan merasa nyaman.

"Desa Wisata Buluh Duri ini sudah masuk 50 besar ADWI dari total 3.500 desa wisata. Ini sudah luar biasa. Namun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, seperti toilet dan homestay-nya karena kalau sarung bantal dan seprei berwarna coklat, tidak terlihat kebersihannya," sarannya.

Menparekraf Sandiaga berharap jika semua fasilitas tersebut dibenahi bisa meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan ke desa tersebut, hingga membuka peluang usaha dan berdampak positif khususnya bagi ekonomi masyarakat setempat.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua, dan Direktur Event Daerah Kemenparekraf/Baparekraf Reza Fahlevi. (mrk/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler