jpnn.com, JAKARTA - Sandiaga Uno kembali menegaskan sikap politiknya yakni berada di luar pemerintahan sebagai oposisi.
”Saya akan merasa sangat terhormat menjadi oposisi,” kata Sandiaga saat menghadiri acara Melati Putih Indonesia Milenial (MPIM) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, (14/7).
BACA JUGA: Pidato Sekitar 20 Menit, Jokowi tak Sebut Nama Prabowo
Menurut dia, harus ada peran oposisi dalam setiap rezim pemerintahan. Tujuannya, oposisi bisa mengontrol jalannya pemerintahan. Dengan begitu, kualitas demokrasi semakin meningkat.
”Kalau oposisi, tidak ada yang berani mecat. Tapi, kalau menteri, bisa dipecat,” tambahnya, disambut tepuk tangan hadirin. Dia berharap pasangan Jokowi-Ma'ruf konsisten merealisasi semua janji kampanye. ”Janji harus ditepati,” ujar Sandiaga.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Oposisi Sangat Mulia, asalkan Tak Umbar Dendam dan Kebencian
Bagaimana jika ada tawaran menjadi menteri? Mantan cawapres pasangan Prabowo Subianto itu mengungkapkan, tidak pernah ada tawaran politik kepada dirinya. Termasuk ajakan bergabung untuk mengisi kursi menteri di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. ”Sampai saat ini tidak ada tawaran seperti itu,” ucapnya.
BACA JUGA: Relawan Teman Jokowi Resmi Sodorkan 2 Nama Calon Menteri
BACA JUGA: Erick Thohir Yakin Maruf Amin-Sandiaga Bakal Bertemu Secara Natural
Dia juga meminta pendukungnya untuk segera move on. Caranya, mengerjakan apa yang bisa dikerjakan saat ini. ”Tanpa duduk di pemerintahan, kita tetap bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara,” paparnya.
Sandiaga lantas menyinggung program yang akan dilakukannya. Yaitu, menyiapkan gerakan OK OCE dan Rumah Siap Kerja. Sasaran program itu adalah mengurangi angka pengangguran usia muda. Terutama di usia 17 tahun sampai 25 tahun.
BACA JUGA: Honorer K2 Siapkan Wadah Baru, yang Lama Dianggap Gagal
Dia memasang target lima tahun ke depan akan menciptakan 2 juta entrepreneur muda. ”Saya yakin bisa lakukan itu. Kita lihat saja,” tegasnya, kembali mendapat tepuk tangan peserta. (mar/far/c11/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandi Pengin Jadi Oposan Saja, tetapi Tergantung Keputusan Gerindra
Redaktur & Reporter : Soetomo