jpnn.com, JAKARTA - Pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia sejak awal Februari tidak boleh menghentikan langkah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam berkreasi.
Pesan tersebut diungkapkan Sandiaga Salahuddin uno dalam live facebook bertajuk 'Kolaborasi Kreatif Hantaran Idul Fitri dalam Memberdayakan UKM' pada Minggu (10/5).
BACA JUGA: Sandiaga Uno Kenang Bimbingan dan Nasihat Djoko Santoso
Bincang jelang ngabuburit itu dihadiri oleh sejumlah pelaku usaha, seperti Owner Mamaberry Chips Gourmet, Mirsya Budiarsi; Ria Miranda dan Pandu Rosadi selaku influencer Couple.
Selain itu, Lulu Kordinator Penganyam, Senior Brand Manager Unilever Sidhwash Yuliana Safriani serta Sandiaga Uno dan istri, Nur Asia Uno.
BACA JUGA: Alhamdulilah, Ada Utusan Sandiaga Uno ke Kawasan Kumuh Bawa Bantuan
Dalam kesempatan tersebut, Lulu selaku Koordinator penganyam asal Ponorogo, Jawa Timur menyampaikan rasa gembiranya.
Sebab, di tengah keterpurukan ekonomi imbas wabah virus corona saat ini, para ibu rumah tangga seperti dirinya di Ponorogo kini tengah mendulang rezeki.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Bersama Sukarelawan Bantu Ratusan Nelayan di Pluit
Mereka masih berjibaku menyelesaikan pesanan tas anyaman sebanyak 2.000 buah untuk memenuhi pesanan dari Mamaberry.
Pesanan tas anyaman tersebut katanya sangat membantu ekonomi warga di tengah pandemi.
Sebab, permintaan tas anyaman lokal sangat rendah, mengingat tas sebelumnya hanya dijual di pasar tradisional di wilayah Ponorogo, Jawa Timur.
"Karena tempat jualan hanya di pasar tradisional, jadi permintaan tas tidak begitu banyak, hanya sebatas tas hajatan, sembako dan tas belanja biasa. Alhamdulillah tahun ini ada pesanan lagi dari Mba Mirsya," ungkap Lulu.
Menggeliatnya usaha tas yang dilakoni para ibu rumah tangga di Ponorogo katanya berawal dari pesanan Mirsya untuk mengerjakan Tas Jakarta dan Tas lebaran tahun 2019.
Ketika itu, dirinya mengaku kewalahan untuk menyelesaikan pesanan ribuan buah tas anyaman.
Berangkat dari pengalaman tersebut, dirinya kemudian memberikan pelatihan kepada para ibu rumah tangga dan remaja untuk membuat tas.
"Alhamdulillah, dari 10 penganyam sekarang sudah menjadi 30 penganyam aktif dan sekarang kali kita dapat pesanan dari Mba Mirsya untuk mengerjakan hampersnya," ungkap Lulu.
"Kami benar-benar terbantu dan bersyukur sekali bisa bekerjasama, karena bisa meningkatkan perekonomian kami semua. Semoga kerjasama ini akan terus membawa berkah dan harapan kami terus berlanjut," ungkapnya.
Serupa dengan Lulu, Ibu Binti, penganyam tas berusia 45 tahun menyampaikan terima kasih atas pesanan yang diberikan.
Diungkapkannya, lewat pesanan tersebut, dirinya kini tidak lagi mengandalkan hasil panen padi tiga bulan sekali.
“Saya merasa terbantu sekali dengan adanya orderan dari Mamaberry. Sebelumnya untuk cukupi kebutuhan sehari-hari kita hanya mengandalkan hasil panen tiga bulan sekali, apalagi kondisi ekonomi sekarang serba sulit karena wabah corona saat ini," ungkap Binti.
"Tapi setelah ada pesanan yang bagi kami jumlahnya banyak sekali ini, ekonomi kami tercukupi," tambahnya.
Mendengar pernyataan kedua ibu rumah tangga tersebut, Mirsya mengungkapkan terima kasih kepada Lulu serta para pelaku UKM lainnya.
Sebab, lewat kolaborasi dengan pengrajin anyaman di Jawa Timur, produk kudapannya dikemas lebih cantik dengan tas, keranjang ataupun kotak hantaran unik yang ramah lingkungan.
“Ide awalnya sangat sederhana. Saya ingin menghadirkan hantaran yang sehat, simple, unik dan tidak menggunakan plastik sekali pakai, sehingga tidak menambah sampah," ungkap Mirsya.
"Saya coba memberikan inspirasi-inspirasi motif yang lebih kontemporer dan kekinian dan ternyata mereka mampu membuat karya yang saya impikan," tambahnya.
Kemasan yang cantik dan elegan lewat aneka produk anyaman diungkapkan Mirsya disambut baik pelanggannya.
Sebab, konsep hampersnya sangat baik, selain reusable, tapi juga sangat in-trend dan fashionable.
"Kami mendapatkan total pesanan 1,200 secara organik, tanpa promosi berbayar. Berkahnya pengrajin anyaman ikut tersejahterakan," ungkapnya.
lebih lanjut diungkapkannya, Mirsya berpikir bahwa saatnya UK lebih kreatif dan inovatif di tengah Karena pandemic Ramadhan dan Lebaran kali ini.
"Bukan hanya untuk bertahan, namun juga untuk menumbuhkan bisnis dan memberikan (pengaruh) yang lebih besar lagi ke society (masyarakat)," imbuhnya.
Merujuk hal tersebut, Mirsya menggagas kampanye Stay-At-Home Gifts #SilaturahimDariRumah dengan menghadirkan hantaran yang isinya sangat berarti dan relevan di situasi pandemi ini.
Berdasarkan pemikiran ini, Mamaberry Chips Gourmet mengajak pengusaha lainnya untuk berkolaborasi bersama dengan menawarkan paket hantaran unik.
"Di masa Covid 19 ini tentunya kita ingin hidup lebih sehat, makan lebih sehat, beribadah dengan lebih tenang dan bahagia, serta meningkatkan higienitas di rumah kita," ungkapnya.
Sementara itu, Sandiaga Uno menyampaikan kolaborasi yang tercipta antara pelaku usaha menjadi awal dari 'new normal' yang bisa menjadi inspirasi dan benchmark untuk UKM lainnya di situasi Pandemi.
“Saya melihat strategic partnership yang digagas teman-teman entrepreneur ini sebagai new normal. Ini adalah suatu kolaborasi kreatif yang memiliki dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan usaha mikro pengrajin," ungkap Sandi.
Dalam kesempatan tersebut, Sandi pun ikut berpromosi. Diungkapkannya, apabila memesan hampers tersebut, bukan hanya para pengrajin anyaman tersejahterakan, keuntungan sebesar lima persen dari penjualan akan didonasikan untuk pejuang garda depan.
Untuk pesan hantaran Idul Fitri bisa hubungi 081319006121 atau di Instagram @mamaberrysgourmet.
"Niat silaturahim walaupun di rumah saja lebih berkah dengan mengirimkan hantaran Ramadhan dan Idul Fitri yang berarti. Saatnya kita lebih saling peduli dan berbagi, dan kolaborasi ini adalah wujud #KitaBantuKita," ungkapnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil