Sandiaga Uno Sebut Kolaborasi Baznas, Al Azhar, dan UMKM Kunci Kebangkitan Ekonomi

Senin, 04 April 2022 – 05:51 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan kolaborasi Baznas, Universitas Al-Azhar, dan para pelaku UMKM adalah kunci kebangkitan ekonomi. Foto: dok Kemenparekraf

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan kolaborasi Baznas, Universitas Al-Azhar, dan para pelaku UMKM akan mendorong penciptaan lapangan pekerjaan dan kebangkitan ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam Kajian Ekonomi Bisnis Series 3, Zakat Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi secara daring pada Minggu (3/4) siang.

BACA JUGA: Ini yang Bikin Warga Jember Kompak Dukung Sandiaga Uno untuk Pilpres 2024

Kemenparekraf, lanjutnya, saat ini sedang kembangkan pariwisata halal dengan wisata religi dan sejarah. Selain itu program bangga buatan produk Indonesia yang dilaunching 2020 terus dia kembangkan di saat pandemi Covid-19.

"Di bulan suci Ramadan ini, pertama kita mendorong agar para pengusaha bisa berani mengambil resiko seperti Pak Toto, yang terkena PHK berani memulai usaha sendiri," ucap Sandiaga Uno.

BACA JUGA: Sandiaga Uno: SP Parekraf Ciptakan Ekonomi Baru

Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun membeberkan kunci keberhasilan dalam berbisnis.

Menurutnya, pertama adalah rajin berinovasi adalah kunci kesuksesan dalam berusaha. Sandiaga pun mencontohkan Ibu Mety dari Roti Unyil, yang kini usahanya kian berkembang ke kopi.

BACA JUGA: Generasi Milenial Jawa Barat Dukung Sandiaga Uno Maju Jadi Capres 2024

Kedua, kata Sandiaga, konsep amati, tiru, modifikasi (ATM) dipadukan dengan kolaborasi. Namun, tidak hanya kompetisi, tetapi nilai-nilai silahturahmi, gotong-royong dipercaya dapat mengembangkan usaha.

"Ketiga adalah amanah kejujuran bagaimana kita pegang agar usaha barokah dan memberikan manfaat bagi sesama dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkapnya.

Dia menilai keberadaan UMKM yang makin maju dan berkembang diharapkan dapat berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi nasional dan mendorong penciptaan lapangan kerja

Kemenparekraf terus mendorong agar produk UMKM dapat di pasarkan saat pelaksanaan G20.

"Sebelumnya ada ibu Sani, ART, loper koran, berbagai profesi dijalani, sekarang omset nya Rp 1,4 juta per hari. Alhamdulillah, kita ingin kulik dan melihat inspirasi dari bu Sani," ujar Sandiaga Uno.

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof Dr Ir Asep Saefuddin melihat ekosistem pemberdayaan oleh Baznas dan pemerintah ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

"Konsep zakat sama dengan basis ekonomi endogen yang mengakar akan menjadi instrumen penggerak untuk percepatan pertumbuhan ekonomi," ujar Asep Saefuddin.

Universitas Al Azhar, lanjut dia, sebagai kampus untuk menghasilkan lulusan mahasiswa dengan keunggulan sebagai enterpreneur bukan sebagai pencari kerja.

"Saya meminta minimum 50 persen SDM lulusan kami menjadi enterpreneur untuk menggerakkan ekonomi. Untuk menyiapkan ekosistem itu kami menyiapkan market place Al Azhar Indonesia. Sejak awal perkuliahan kami juga memberikan dasar jiwa kepemimpinan Islami dalam usaha yakni bisa menjalankan usaha demi kemaslahatan umat dan masyarakat," jelas Asep Saefuddin.

Ketua Baznas Indonesia, KH Noor Achmad mengapresiasi kepedulian Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno dalam mengingatkan masyarakat akan pentingnya zakat untuk mendorong pergerakan ekonomi bangsa.

"Apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, dermawan, dan memiliki kepedulian sosial terhadap orang di sekitar yang membutuhkan bantuan," ujar Noor Achmad.

Dia mengungkapkan potensi zakat di Indonesia dari data yang disampaikan Puskes Baznas sebesar Rp 327 triliun. Jumlah itu termasuk dari zakat penghasilan, jasa, pertanian, perkebunan, peternakan, dan sektor lainnya.

"Kami baru meraih Rp 17 triliun untuk seluruh Indonesia, jadi masih jauh dari potensi yang kami harapkan. Namun, pada tahun ini kami menargetkan pengumpulan Zakat Infak Sedekah (ZIS) dan Dana Sosial Keagamaan Lain (DSKL) secara nasional dapat mencapai Rp 26 triliun," ungkap Noor Achmad.

KH Noor menyebutkan nantinya apabila telah tercapai Rp 26 Triliun tersebut akan akan ada 56 juta orang penerima manfaat. Oleh karena itu, dibutuhkan pendorong untuk mencapai target itu.

"Perlu trigger pemicu seperti yang dilakukan pak Menteri, ini luar biasa, akan berpengaruh pada seluruh masyarakat dan tidak hanya di ASN kementerian mas menteri saja. Sehingga bisa menjadi kekuatan dasar, jembatan pergerakan ekonomi nasional," tambah eks Ketua Komisi X DPR RI tersebut.

Noor Achmad menjelaskan pihaknya memberikan tidak hanya memberi bantuan habis pakai kepada mereka fakir miskin, tetapi ada juga yang berupa bantuan program.

Menurutnya, bantuan itu berdasarkan skema ekonomi, pendidikan, kesehatan. Misalkan, lanjut KH Noor, bantuan berupa gerobak untuk menggerakkan ekonomi yang dinamis, kelompok peternakan, petani.

"Tak hanya memberikan bantuan modal namun dalam pendampingan micro finance dan pengembangan di marketplace kita berikan," tambah Noor Achmad.

Noor Achmad memastikan pemberian bantuan Baznas secara tepat sasaran dan amanah kepada masyarakat dengan tiga segmen di ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

"Yang menerima bantuan akan di survei dan kita prioritaskan bantuan dari Baznas untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan," tegas KH Noor. (mcrr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler