jpnn.com, JAKARTA - Sandiaga Uno mendorong anak muda Indonesia untuk memiliki semangat dan daya juang yang tinggi dalam menghadapi pandemi dan krisis ekonomi seperti saat ini.
“Generasi muda perlu memiliki mindset dan semangat yang tidak gentar dalam menghadapi berbagai perubahan, termasuk krisis seperti saat ini,” ujar Sandiaga dalam menyelenggarakan konferensi pers peluncuran kelas kewirausahaan di Rumah Siap Kerja yang bisa dimiliki penerima Kartu Prakerja melalui Tokopedia, Kamis (14/11).
BACA JUGA: Sandiaga Uno Dukung Pemberdayaan Kampung Budikdamber ala Warga Rusun Pengadegan
Sandiaga juga menekankan pentingnya mindset kewirausahaan dibangun di kalangan anak muda indonesia.
Dia menambahkan, anak muda dengan segala potensinya sangatlah mampu melihat peluang bisnis baru, apalagi pada era digital seperti saat ini.
BACA JUGA: Teriakan Sandiaga Uno di Bukittinggi Disambut Emak-Emak dengan Gegap Gempita
Menurut Sandiaga, kewirausahaan tidak hanya membuka peluang kerja untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
“Kita perlu mengakselerasi terciptanya lapangan kerja yang seluas-luasnya, khususnya dari, oleh, dan untuk anak muda,” kata Sandiaga.
Untuk membangkitkan semangat #SiapKerjaSiapUsaha anak muda Indonesia, dia mengajarkan pelatihan kewirausahaan dari pengalaman pribadinya.
Caranya ialah melalui RSK Masterclass yang bertajuk Kunci Sukses Pengusaha Tangguh & Kreatif bersama Sandiaga Uno.
Program itu juga dapat diakses menggunakan Kartu Prakerja karena saat ini Rumah Siap Kerja juga telah menjadi bagian dalam program Kartu Prakerja.
Kolaborasi ini dilakukan sebagai wujud dukungan kepada program Kartu Prakerja yang memiliki tujuan untuk meningkatkan skill masyarakat Indonesia sehingga dapat bersaing dalam dunia kerja.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin, juga sependapat dengan Sandiaga.
Rudy mengatakan, pemerintah ingin menghidupkan ekosistem pelatihan di Indonesia melalui Program Kartu Prakerja.
Selain itu, Pemerintah juga ingin mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan keterampilan dan keahlian secara berkelanjutan agar angkatan kerja dapat bersaing.
“Masyarakat harus sadar bahwa kebutuhan pasar kerja selalu berubah mengikuti perkembangan jaman. Kita tidak bisa puas dengan keahlian dan keterampilan yang kita miliki saat ini,” ujar Rudy.
Rudy menambahkan, saat ini masih banyak Penerima Kartu Prakerja yang belum maksimal menggunakan saldo bantuan pelatihan.
“Dengan makin banyaknya pilihan pelatihan, termasuk yang akan diselenggarakan oleh Rumah Siap Kerja, diharapkan para penerima Kartu Prakerja dapat makin termotivasi untuk memanfaatkan bantuan tersebut dengan maksimal,” tambah Rudy.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa Kartu Prakerja adalah merupakan inovasi pemerintah dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan menjalankan prinsip-prinsip inklusif, transparan, akuntabel, adil, terbuka, kompetitif, dan efisien.
Dia menjelaskan, prakerja membutuhkan kolaborasi dari banyak pihak termasuk lembaga pelatihan swasta seperti Rumah Siap Kerja untuk bergotong royong mengatasi persoalan lack of training.
“Sama seperti lembaga pelatihan lainnya, sebelum masuk ke ekosistem Rumah Siap Kerja harus lolos due diligence dan kurasi konten. Begitu masuk dalam ekosistem pun nantinya akan dievaluasi delivery-nya oleh pengguna maupun lembaga independen,” papar Denni. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil