jpnn.com, MATARAM - Seorang perempuan bernama Sane, 55, tewas terseret arus ketika menyeberangi sungai di Desa Sambori, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin pukul 17.00 WITA.
Sementara dua korban lainnya, Yasin, 45, dan Furah, 45, selamat dan hanya mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya.
BACA JUGA: Bocah Dimakan Buaya Ditemukan Tewas dengan Kondisi Seperti Ini
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Isyra membenarkan informasi adanya warga yang meninggal dunia dan terluka akibat terseret air bah di sungai.
"Tiga orang korban tersebut terseret banjir hingga satu orang meninggal dunia atas nama Sane," kata Isyra.
BACA JUGA: Bunuh Ibu-Aniaya Ayah, MKN Tewas di Kantor Polisi
Ia mengatakan kronologis kejadian bermula ketika ketiga korban pulang dari ladang ke kediaman masing-masing untuk berbuka puasa. Mereka melalui Sungai Serah Soki, Desa Sambori untuk memotong jalan setapak. Namun tiba-tiba air bah menerjang dan menyeret para korban hingga 700 meter.
Beberapa warga yang belum melewati sungai dan melihat kejadian tersebut memanggil warga lainnya yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.
BACA JUGA: Ibu dan Anak Tewas Tertabrak Kereta Api di Bekasi, Begini Kronologinya
Mereka kemudian mencari korban dan menemukan Yasin dan Furah dalam keadaan selamat, namun sekujur tubuhnya mengalami luka akibat benturan bebatuan. Sedangkan Sane ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Sane ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Warga langsung mengevakuasi ke rumah duka di Dusun Dalu Due, Desa Sambori, Kecamatan Lambitu. Rencananya, korban akan dimakamkan pada Selasa (4/4)," ujarnya.
Korban selamat atas nama Yasin mendapatkan perawatan oleh bidan desa setibanya di rumah. Sedangkan Furah selaku isterinya dibawa ke Puskesmas Lambitu untuk mendapatkan perawatan intensif karena luka yang dialaminya cukup serius.
Sementara itu Humas Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan pihaknya sedang dalam siaga karena adanya banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bima dan Kota Bima sejak Sabtu (1/4) hingga Senin.
"Baru ini kami mendapat laporan dari Camat Woha, kondisi air masih tinggi. Tim evakuasi diminta untuk tetap siaga di lokasi Desa Nisa. Wilayah Penapali sudah naik banjir, banyak warga yang mengungsi," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean