Sang Jenderal Minta Disiapkan Pawang Ombak

Minggu, 04 Januari 2015 – 00:10 WIB
Upaya pencarian korban AirAsia QZ8501. Foto: Jawa Pos/dok.JPNN

jpnn.com - TANJUNG REDEB - Jumat (2/1) sore, tiba-tiba ponsel Staf Ahli Bupati Berau Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Mappasikra Mappaseleng, berbunyi.

Pada layar ponsel tertera nama seorang jenderal TNI yang beberapa tahun silam pernah menjabat sebagai Dandim 0902 Tanjung Redeb.

BACA JUGA: Serahkan Harga Premium ke Pasar, Pemerintah Dinilai Langgar Konstitusi

Mappasikra yang enggan menyebutkan nama jenderal yang kini bertugas di Basarnas itu, mengatakan bahwa jenderal bintang dua itu meminta bantuannya untuk mencarikan pawang ombak, untuk membantu mempermudah evakuasi korban dan pesawat AirAsia QZ 8501 yang diperkirakan jatuh di Kalimantan Tengah.

Pasalnya, tim evakuasi selalu kesulitan melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat akibat cuaca buruk dan gelombang di laut yang besar.

BACA JUGA: Sambil Menangis, Putri Pilot Minta Ayahnya tak Disalahkan

Jenderal itu mengetahui adanya pawang ombak di Berau saat mantan Bupati Berau almarhum Masdjuni pernah mengadakan sebuah acara di Kepulauan Derawan. Saat pelaksaan PON Kaltim pada 2008 silam, panitia pelaksana juga pernah menggunakan jasa pawang ombak di perairan Derawan.

Kemarin (3/1) pagi, Mappasikra bersama Berau Post (Grup JPNN) pun berangkat ke Kampung Tanjung Batu, Kecamatan Pulau Derawan, yang berjarak tempuh sekira 2 jam dari Tanjung Redeb, ibu kota Kabupaten Berau. Tujuannya, mencari pawang ombak.  (app/fir)

BACA JUGA: Beritakan AirAsia, Media Dianggap Belum Terapkan Jurnalisme Empati

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 160 Tim Penyelemat Handal Rusia Ikut Mencari Korban AirAsia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler