Sang Jenderal pun Trauma Perang Iraq

Senin, 10 November 2008 – 10:20 WIB
WASHINGTON - Serdadu Paman Sam, agaknya, sudah benar-benar bosan berperang di Iraq maupun AfghanistanInvasi yang terlalu lama potensial melahirkan trauma psikologis bagi mereka

BACA JUGA: Hu Cairkan Kebekuan dengan Amerika

Bukan hanya di kalangan prajurit, jenderal pun tak luput dari depresi karena perang itu
Salah satunya, Mayor Jenderal David Blackledge yang pekan depan menjadi pembicara dalam seminar tentang kesehatan mental.

Perang mengubah perangai jenderal gagah berani itu sampai 180 derajat

BACA JUGA: Hidup Seatap dengan Tiga Mayat Saudara

Saat pulang dari medan laga Iraq, pria 54 tahun tersebut cenderung lebih pendiam
Bahkan, Blackledge harus menjalani serangkaian konseling dengan psikiater

BACA JUGA: Kapal Selam Nuklir Rusia Celaka

Dia menyadari bahwa yang dialaminya merupakan sesuatu yang tidak mungkin dihindari.

''Ini adalah bagian dari profesi kita, tapi tidak seorang pun bersedia mengakui bahwa mereka memang menjadi semakin lemah dengan berada di area ini,'' ujar jenderal bintang dua itu''Tapi, saya telah menghadapinyaKita pun harus membicarakannya,'' sambung diaSelama lebih dari sebelas bulan, Blackledge menjalani terapi psikis sekaligus fisikDia mulai mengalami mimpi buruk sejak Februari 2004Saat itu, terjadi baku tembak yang menewaskan penerjemah Blackledge, sedangkan dia mengalami patah tulang rusuk.

Sang jenderal hanya salah satu di antara sekitar 1,7 juta personel militer AS yang mengalami gejala depresi dan berbagai masalah emosi karena perang di Iraq maupun AfghanistanBeberapa waktu lalu, bersama Blackledge, ribuan serdadu lain dipulangkanMereka juga mengalami kegelisahan, depresi, dan berbagai permasalahan emosional lainSemua itu merupakan bukti nyata betapa perang sangat ampuh mengubah pribadi seseorang

Separo di antara lebih sejuta serdadu yang bermasalah dengan kesehatan mental diperkirakan tidak berusaha mencari pertolonganSalah satu alasannya, mereka khawatir hal itu bisa menggeser posisinya untuk mendapatkan promosiLagi pula, banyak atasan mereka yang tidak pernah membicarakan kasus tersebut

''Stigma merupakan sebuah tantangan,'' ujar Kepala Angkatan Darat Pete Geren dalam sebuah konferensi pers di Pentagon pada Jumat lalu (7/11)''Secara umum, itu menjadi tantangan tersendiri di masyarakatHal tersebut juga menjadi tantangan dalam kultur AD yang selama ini dinilai memiliki kualitas kekuatan terbaik secara fisik, mental, dan emosional,'' lanjutnya.

Untuk menekan jumlah serdadu yang terganggu mentalnya, Brigadir Jenderal Loree Sutton, psikiater Angkatan Darat yang membawahkan Pusat Kesehatan Psikologi dan Traumatis milik Departemen Pertahanan, mengampanyekan sikap lebih terbukaSutton merangkul para serdadu beserta keluarga mereka untuk saling berbagi, baik melalui situs web maupun program lainnya(AP/dia/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukai Hati Raja, Cendekia Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler