jpnn.com - JAKARTA - Letusan Gunung Api Sangeanapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/5) sekira pukul 15.55 Wita berdampak luas termasuk di dunia penerbangan. Dua bandara di NTB pun harus ditutup.
"Dua bandara di NTB yaitu Bandara Bima dan Bandara Tambolaka ditutup sementara," kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (31/5).
BACA JUGA: Isu Tsunami, Warga Sempat Mengungsi ke Bukit
Selain itu, banyak daerah yang terkena hujan abu vulkanik. Antara lain, Kecamatan Wera, Sape, Ambalawi dan Kota Bima.
Dia menjelaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bima dan BPBD NTB telah mendistribusikan 15.200 masker kepada masyarakat Bima. "Persediaan masker di apotek dilaporkan telah habis sehingga dibutuhkan bantuan dari luar," katanya.
BACA JUGA: Dua Mahasiswa Pendaki Gungung Raung Dievakuasi
Bentuk antisipasi lain, masyarakat diimbau mengurangi aktivitas di luar rumah. Sementara BPBD, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian RI, Palang Merah Indonesia, Taruna Siaga Bencana, Satuan Kerja Perangkat Daerah dan lainnya telah melakukan penanganan darurat.
Sutopo menambahkan, sebanyak 22 kecamatan di Kabupaten Sumba Timur terkena hujan abu. Aktivitas masyarakat terganggu.
BACA JUGA: Dua Mahasiswa Pendaki Gungung Raung Dievakuasi
BPBD Sumba Timur telah mendistribusikan masker dengan jumlah terbatas. Persediaan masker di toko-toko dan apotik juga terbatas. "BPBD Sumba Timur tidak memiliki dana siap pakai sehingga telah mengajukan permintaan bantuan kepada BNPB," katanya.
Pada bagian lain, Sutopo menginformasikan bahwa pada Minggu (1/6), Bupati Bima bersama unsur terkait akan menggelar rapat koordinasi penanganan dampak letusan Gunung Sangeangapi itu.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi penanganan darurat tersebut, termasuk memberikan bantuan yang diperlukan BPBD.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Ditembak di Papua, Bripda Irfan Dimakamkan di Tidore
Redaktur : Tim Redaksi