jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Joko Widodo mengungkapkan cerita tentang blusukannya di kampung nelayan Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah dalam debat kontestan Pilpres 2019 di Jakarta, Minggu (17/2) malam. Capres petahana yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengaku blusukan di Tambak Lorok pada tengah malam demi melihat langsung kehidupan nelayan.
Jokowi menyampaikan hal itu untuk menanggapi pernyataan Prabowo Subianto dalam debat yang menyebut pemerintah kurang memperhatikan kesejahteraan nelayan. Prabowo menduga Jokowi sebagai presiden hanya menerima laporan yang bagus-bagus dari bawahannya.
BACA JUGA: Sukur Nababan Yakin Jokowi dan PDIP Menang Mutlak di Jawa Barat
"Memang ada (nelayan) yang kecil-kecil. Laporan ke bapak bagus-bagus tapi biasanya di republik ini di bawah tidak sesuai," kata Prabowo dalam debat. Baca juga: Bicara di Debat, Jokowi Beber Ratusan Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo
Menanggapi hal itu, Jokowi langsung membantahnya. Mantan gubernur DKI itu mengaku selalu mendengarkan keluhan masyarakat termasuk para nelayan secara langsung.
BACA JUGA: Singgung Ratusan Ribu Hektare Tanah Prabowo, Jokowi: Enggak Ada Personal
Jokowi mengatakan, dirinya pernah mengajak sopirnya mendatangi perkampungan nelayan di Tambak Lorok pada tengah malam. Tujuannya medengar langsung keluhan para nelayan.
"Saya kita itulah tugas pemimpin agar yang tidak bagus menjadi bagus. Hampir setiap minggu, setiap bulan, ketemu nelayan. Bapak ibu bisa tanya ke Tambak Lorok di Semarang, setengah dua pagi ke sana untuk memastikan kondisi nelayan," tutur Jokowi.
BACA JUGA: PSI Bantah Tuding RMOL Terlibat Konspirasi Jatuhkan Jokowi
Baca juga: Kuasai Lahan Ratusan Ribu Hektare, Prabowo: Daripada Jatuh ke Asing
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa dirinya hanya manusia biasa. Namun, mantan wali kota Surakarta itu mengaku akan akan tetap konsisten melakukan perbaikan-perbaikan demi kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.
"Kalau memang ada hal yang kurang, masih belum dilakukan itulah proses koreksi yang harus dilakukan masyarakat. Kita manusia biasa, ada yang dikerjakan, ada yang belum. Bisa saja persoalan di Jawa selesai, di luar Jawa belum selesai. Ini kita perlu dibangun bersama-sama," ujarnya.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo: Apakah yang Bapak Maksud dengan Unicorn?
Redaktur & Reporter : Antoni