jpnn.com, JAKARTA - Pemerhari sekaligus pelaku pariwisata Ir Sanggam Hutapea MM menyoroti sektor pariwisata sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
Namun, dia menyayangkan pariwisata tidak menjadi salah satu topik debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Menjelang Debat Capres, Anies Dapat Masukan dari 125 Jenderal
Menurut Sanggam, pada masa pandemi Covid-19 kontribusi sektor pariwisata ini untuk negara sangat besar.
“Seharusnya sebagai salah satu sektor andalan untuk meperoleh devisa, pariwisata sepantasnya menjadi salah satu topik debat para capres-cawapres,” ungkap Sanggam Hutapea dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
BACA JUGA: Tim Gabungan TNI AL Gagalkan Penyelundupan Ratusan Botol Miras Noncukai di Perbatasan RI-Malaysia
Sanggam memastikan pengembangan bidang sektor pariwisata ini akan “menyeret” sektor-sektor lainnya dalam perputaran roda ekonomi seperti sektor UMKM, industri penginapan, restoran, jasa transportasi, dan perdagangan.
Dia meyakini bila potensi pariwisata Indonesia ditangani akan memberi dampak ganda (multiplier effect) bagi sektor ekonomi ke arah yang lebih baik.
BACA JUGA: Gibran Rakabuming Raka Penggerak Utama Transformasi Pariwisata Solo
Oleh karena itu, Sanggam Hutapea sangat menyayangkan sektor pariwisata yang merupakan industri tanpa asap itu tidak menjadi salah satu topik debat bagi pasangan capres-cawapres.
Padahal, kata dia, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini sedang gencar - gencarnya membangun 10 destinasi wisata di luar Bali. Hal itu sebagai upaya pemerintah untuk mendorong tingkat kunjungan wisatawan sekaligus menggenjot investasi di sektor pariwisata.
“Jadi, aneh saja sektor pariwisata ini luput dari perhatian penyelenggara debat capres cawapres,” ujar Sanggam Hutapea.
Sanggam menegaskan jika pembangunan dan pengembang sektor pariwista menjadi salah satu fokus pemerintahan hasil Pemilu 2024, di samping menghasilkan devisa bagi negara, sektor ini pun memberikan manfaat langsung yang diterima masyarakat dari kedatangan wisatawan.
Oleg karena itu, Sanggam Hutapea mengusulkan kepada KPU untuk sesi debat keempat atau kelima mempertimbangkan untuk memasukkan sektor pariwisata jadi salah satu topik debat.
“Sesi debat capres dan cawapres belum secara eksplisit mencantumkan pariwisata sebagai salah satu tema debat. Padahal pariwisata adalah penyumbang devisa negara. Saya berharap materi debat tentang pariwisata dapat dimunculkan di sesi debat keempat atau kelima," kata Sanggam Hutapea
Menurut Sanggam, melalui debat ini masyarakat dapat mengetahui strategi pengembangan pariwisata para pasangan capres-cawapres yang berkompetisi di Pilpers 2024.
Sanggam mengatakan capres dan cawapres dapat menyampaikan programnya untuk pembangunan dan pengembangan pariwisata.
Jika pemerintah gencar mengembangkan pariwisata, dirinya yakin kontribusi dari industri pariwisata akan terus meningkat.
“Bukan hanya untuk devisa bagi negara, tetapi akan membuka ribuan usaha dan lapangan kerja serta memberikan kesejahteraan kepada rakyat,” ujar Sanggam Hutapea.
Sanggam Hutapea mengingatkan banyak negara besar di dunia mengembangkan sektor patiwisatanya agar pendapatan devisa mereka dari sektor ini makin meningkat.
Selama ini, Sanggam Hutapea melihat masih banyak destinasi wisata yang belum terjamah. Padahal mengembangkan potensi pariwisata akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan mengatasi pengangguran.
“Besarnya potensi pariwisata yang dimiliki Indonesia, bila dikelola dengan baik akan menjadi primadona dan penghasil devisa bagi negara,” ujar Sanggam.
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat ingin tahu bagaimana pasangan capres dan cawapres akan menggali potensi sumber daya alam untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dengan mengedepankan aspek kelestarian lingkungan.
“Capres dan cawapres harus punya visi dan misi tentang ekoturisme, pariwisata berkelanjutan maupun pariwisata hijau,” ujar Sanggam Hutapea.
Bidang pariwisata, kata dia, juga bersinggungan dengan bidang-bidang lainnya seperti ekonomi, kesejahteraan sosial, investasi, sumber daya manusia, lingkungan, sosial budaya dan lain lainnya.
Bahkan hubungan internasional dapat menempatkan pariwisata sebagai sarana diplomasi antarnegara.
Iklim investasi, juga perlu ditumbuhkembangkan, bukan hanya pada destinasi wisata yang sudah maju, tetapi juga pada destinasi yang potensial.
Dia berharap investasi di sektor pariwisata sampai ke desa dengan tetap mengutamakan masyarakat setempat.
Alumnus pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengharapkan agar dalam debat capres terakhir mampu memberikan kesejukan kepada masyarakat, apalagi mau memasuki suasana minggu tenang.(fri/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari